Lebak – Imam Besar Front Pembela Islam atau FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab resmi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno. Dukungan tak hanya disampaikan saat Ijtima Ulama II, namun Rizieq juga sudah multi aktif mengampanyekan Prabowo-Sandi di akun twitternya.
Sikap Rizieq langsung diikuti seluruh struktur FPI di wilayah, tak terkecuali FPI Banten yang merupakan tempat kelahiran Ma’ruf Amin yang menjadi rival politik mereka.
Imam Besar FPI Banten KH. Buya Qurthubi melalui ajudannya, Syukron kepada BantenHits.com mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum menerima instruksi khusus mengenai strategi pergerakan di Banten.
Namun, kata Syukron, seluruh jajaran FPI Banten sudah mulai bergerak hingga ke akar rumput untuk total memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.
Syukron juga menyampaikan penjelasan Ketua DPD FPI Banten KH. Muhammad Fakhrurozi yang mengaku bersyukur dengan ditandatanganinya pakta integritas berisi 17 poin oleh Prabowo-Sandi saat Ijtima Ulama II, Minggu, 16 September 2018.
“Tanggapan ketua DPD FPI Banten Muhammad Fakhrurrozi terhadap 17 poin pakta integritas sangat mensyukuri,” kata Syukron.
Menurut Syukron, dari 17 poin yang disepakati, ada dua poin yang paling penting bagi FPI sehingga keluarga besar FPI Banten akan semakin semangat dan akan all out untuk memperjuangkan kemenangan capres dan cawapres yang didukung Ijtima Ulama II.
“Kedua poin itu yakni 16 dan 17,” katanya.
Seperti diketahui, poin 16 dalam pakta integritas yang ditandatangani Prabowo-Sandi berbunyi:
“Siap menggunakan hak konstitusional dan atributif yang melekat pada jabatan presiden untuk melakukan proses rehabilitasi, menjamin kepulangan, serta memulihkan hak-hak Habib Rizieq Shihab sebagai warga negara Indonesia. Serta, memberikan keadilan kepada para ulama, aktivis 411, 212, dan 313 yang pernah disangkakan”.
Sementara poin 17 berbunyi:
“Menghormati posisi ulama dan bersedia untuk mempertimbangkan pendapat para ulama dan pemuka agama lainnya dalam memecahkan masalah yang menyangkut kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara”.(Rus)
