Lebak – Kejaksaan Negeri atau Kejari Lebak sepanjang 2018 berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 1,8 miliar dari tangan-tangan koruptor. Uang yang bwrhasil diselamatkan sudah dikembalikan kepada kas negara.
“Uang yang kita kembalikan merupakan hasil dari upaya Kejari Lebak dalam menangani kasus tindak pidana korupsi sepanjang tahun 2018,” kata Kasi Pidsus Kejari Lebak Dodi Wiraatmaja kepada awak media di Rangkasbitung, Selasa 11 Desember 2018.
Menurutnya, kasus tindak pidana korupsi yang ditangani Kejari Lebak mulai dari penyelidikan Proyek Pembangunan Pasar Gajrug, Jamsosratu, hingga kasus korupsi bibit kakao yang dilakukan mantan kepala dinas kehutanan dan perkebunan yang sekarang berubah menjadi dinas ketahanan pangan.
“Kita targetkan agar di tahun 2019 tidak ada lagi tindak pidana korupsi,” kata.
Dodi berharap masyarakat Kabupaten Lebak bisa berkaca pada kasus korupsi yang telah ditangani saat ini bahwasannya Kejari Lebak berkomitmen untuk memberantas tindak pidana korupsi.
“Negara dan kita ingin Kabupaten Lebak berkomitmen menghindari korupsi,” imbuhnya.
Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Lebak Lanna Hany Wanike mengaku salah satu cara Kejari negeri Lebak mencegah tindak pidana korupsi di Kabupaten Lebak yaitu dengan memberikan pemahaman kepada pelajar sebagai generasi milenial.
“Kita ajak pelajar untuk terlibat menghindari perilaku korupsi, seperti lomba desain poster anti korupsi.lom ini dilakukan sebagai upaya pendidikan pencegahan tindak pidana korupsi dari semenjak dini serta mengenalkan terkait bidang hukum serta tugas dan fungsi jaksa,” katanya. (Rus)
