Pandeglang – Korban meninggal dunia akibat tsunami di Pandeglang dan Kabupaten Serang hingga Jumat sore, 28 Desember 2018 pukul 17.00 WIB, telah mencapai 309 orang. Sementara korban luka tercatat 757 orang.
Berdasarkan data Posko Penanggulangan Tsunami di Labuan, selain korban tewas dan luka, sembilan orang lainnya hilang belum ditemukan, serta 37.535 warga mengungsi.
Memasuki hari ke-6 sejak peristiwa mengerikan itu, Tim Gabungan masih terus melakukan pencarian korban dan menangani korban yang berada di pengungsian.
Bupati Pandeglang Irna Narulita di hadapan Mendagri Tjahjo Kumolo di Kantor Bupati Pandeglang, Jumat, 28 Desember 2018 mengatakan, tsunami juga telah merusak infrastruktur.
Irna menuturkan, pihaknya terus bersinergi dengan berbagai stake holder untuk fokus mengevakuasi para pengungsi, sedangkan untuk evakuasi korban masih dilakukan oleh Basarnas.
“Ini adalah musibah kita semua harus bekerja bersama,” kata Irna.
Irna menegaskan, untuk korban yang selamat ditempatkan di posko pengungsian yang aman jauh dari bibir pantai, sementara untuk kebutuhan logistik para pengungsi pihaknya bekerjasama dengan BNPB dan Kemensos untuk mendistribusikan kebutuhan pokok.
“Oleh karena itu logistik ini harus dibagikan secara adil dan merata agar para pengungsi tidak kekurangan kebutuhan pokok, “ tutupnya.(Rus)