Tangerang – Anda yang gemar berwisata alam di suasana pesisir, berhentilah berkhayal menelusuri kawasan hutan mangrove yang sejuk di tengah perkampungan nelayan modern.
Jangan kaget! Khayalan Anda tentang kawasan Wisata Bahari modern yang di dalamnya mengintegrasikan hutan mangrove dengan perkampungan nelayan pesisir yang modern, akan hadir di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
2020 hingga awal 2021, kawasan yang ada dalam khayalan Anda tersebut akan dituntaskannya pembangunanannya oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat melakukan peninjauan dan pengecekan pembangunan penataan kawasan pesisir pantai di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Jumat, 13 September 2019.
Zaki tiba di Desa Ketapang pukul 13.45 WIB didampingi Plt. Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang Aziz Gunawan, Kepala Bappeda Taufik Emil, Kepala Balai Prasarana Pemukiman wilayah Banten Rozali Indra Saputra, Kasatker Balai Prasarana Pemukiman wilayah Banten, Andreas Budi Irawan serta Camat Mauk.
“Di sini, di Desa Ketapang pesisir pantai Kecamatan Mauk yang akan kita rehabilitasi dan revitalisasi untuk menjadi tempat wisata bahari dan juga wisata mangrove. Nanti (penanaman) pohon mangrovenya kemudian penataan kawasan lingkungan (dilakukan) antara 2020 konsentrasi untuk penuntasannya sampai bulan Desember,” terang Zaki.
Program penataan kawasan lingkungan pesisir ini, lanjutnya, merupakan salah satu program RPJMD Kabupaten Tangerang, melalui Gerbang Mapan (gerakan pembangunan masyarakat pantai) dan Gebrak Pakumis (gerakan bersama rakyat atasi pemukiman kumuh dan miskin).
“(Program ini) untuk pemanfaatan dan juga pemberdayaan masyarakat pesisir pantai. Bukan saja bedah rumah (dan) bedah lingkungannya tapi juga perekonomian dan juga potensi-potensi daerah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup dan derajat mereka,” ungkap Zaki.
Zaki mengatakan, untuk pemberdayaan kawasan ini nanti diserahkan kepada masyarakat. Jadi kepala desa, BPD, BUMDes-nya semua harus bekerja bersama-sama dengan masyarakat.
“Poin paling penting adalah masyarakat di sekitar sini harus merasakan manfaat dari perubahan wilayah atau kawasan Desa Ketapang ini,” tegasnya.
“Tidak jauh juga dari lokasi ini Puskesmas Mauk dan juga Pasar Induk mauk sudah jadi. Alhamdulillah jalan provinsi Jalan Lingkar Utara juga di depan sini sudah mulai di betonisasi dan dilebarkan itu nanti akan menjadi sarana prasarana penunjang kawasan wisata ini,” sambungnya.
Zaki menambahkan, semuanya fasilitas penunjang kawasan wisata bahari sudah ada, tinggal tempat pelelangan ikan (TPI).
Penataan kawasan hutan mangrove dan fasilitas lainnya mudah-mudahan ini 2020 sampai 2021 awal sudah rapi semua dan menjadi ikon baru di Kecamatan Mauk untuk masyarakat.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana