Nekat Terbang ke Wuhan China, Lion Air Kembali ke Indonesia Tanpa Penumpang

Date:

Foto Ilustrasi: Lion Air resmi mendaratkan pesawat generasi terbaru Airbus 330-900NEO di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Sabtu, 20 Juli 2019.(Istimewa)

Jakarta – Lion Air terpaksa harus menerbangkan armada mereka dari Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tanpa penumpang, Minggu, 26 Januari 2020.

Pesawat dengan nomor penerbangan JT-2618 dijadwalkan lepas landas pukul 22.55 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, GMT+ 08) dari Wuhan ke Denpasar. Pesawat dilaporkan hanya mengangkut kru.

Dalam keterangan tertulis Lion Air yang diterima BantenHits.com, kebijakan diberlakukan sesuai pemberitahuan resmi otoritas setempat (notam) di Wuhan, bahwa status bandar udara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), untuk keberangkatan (departure) tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing).

Nekat Terbangkan Armada ke Wuhan

Pada hari yang sama, pesawat Lion Air JT 2619 nekat terbang melayani rute Denpasar – Wuhan, China. Pesawat berangkat pukul 10.10 Waktu Indonesia Tengah (WITA, GMT+ 08) dari Denpasar ke Wuhan.

“Hari ini operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang. Penerbangan ini membawa tujuh kru dan 81 penumpang,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Menurut Danang, Lion Air layanan penerbangan internasional dari Denpasar melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (DPS) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH), sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan dijalankan menurut aturan yang berlaku.

“Penerbangan Wuhan – Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang,” jelas Danang.

Untuk selanjutnya, kata Danang, Lion Air akan melakukan penghentian/ pembatalan sementara (suspend) penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Denpasar – Wuhan – Denpasar hingga pemberitahuan lebih lanjut.

“Lion Air sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute dimaksud,” jelas Danang.

Sebagai informasi, Lion Air mengoperasikan tiga kali layanan dalam seminggu, setiap Rabu, Jumat dan Minggu.

Larangan Terbang

Dikutip BantenHits.com dari CNBCIndonesia, Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan terbang bagi maskapai RI untuk tujuan ke dan dari Wuhan, China pada Jumat, 24 Januari 2020.

Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus baru coronavirus atau novel coronavirus (nCoV) yang mematikan.

Saat ditanya kapan akan membuka kembali rute penerbangan dari dan ke Wuhan, Menteri Perhubungan (Menhub) Indonesia Budi Karya Sumadi mengatakan belum bisa memastikan kapan. Ia bahkan menyebut larangan penerbangan itu bisa saja berlangsung selama sebulan.

“Saya pikir kami belum bisa menyampaikan. Di sana masih krusial … mungkin bisa sampai 3 minggu atau 1 bulan kalau lihat dari apa yang terjadi di Wuhan.” katanya saat press briefing di Bandara Soekarno Hatta, Minggu, 26 Januari 2020.

“Saya pikir kita satu sisi melakukan suatu kegiatan yang preventif untuk menangkal jangan sampai terjadi perpindahan virus itu ke Indonesia,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga kembali menegaskan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi maskapai yang melakukan penerbangan baik menuju ataupun meninggalkan Wuhan.

“Kalau di Wuhan udah clear tidak ada penerbangan dari dan ke Wuhan. Jadi kemarin Lion (Air) sempat akan mengembalikan penumpang tetapi di sana sudah close. Jadi yang kembali juga kosong. Jadi memang clear tidak ada lagi penerbangan ke Wuhan dari manapun di Indonesia dan saya memberikan 1 klarifikasi bahwa bahkan Garuda (Indonesia) itu tidak ada yang tujuan ke Wuhan ya, karena banyak mengatakan Garuda menolak permintaan kami untuk tidak ke sana,” jelasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana
 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

    View all posts

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Praktik Dugaan Suap PPDB SMA/SMK Negeri di Banten Coreng Dunia Pendidikan

Berita Tangerang - Praktik dugaan suap dalam proses Penerimaan...