Pandeglang – Sebanyak 151 SMP Negri di Kabupaten Pandeglang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Namun sayangnya, baru 30 persen SMP yang bisa mengukuti UNBK secara mandiri.
Kasi Sarana dan Prasarana Dindikbud Pandeglang, Rifai mengatakan, meskipun baru ada 30 persen SMP yang bisa mengikuti UNBK secara mandiri. Namun, ujian akan tetap berjalan.
“Untuk yang pelaksanaannya secara mandiri itu sekitar kurang lebih 30 persen,” kata Rifai, Selasa, 10 Maret 2020.
Menurut dia, mengingat jumlah komputer yang dimiliki sekolah tidak berbanding lurus dengan jumlah banyaknya siswa yang melaksanakan UNBK. dengan demikian, proses UNBK dibagi menjadi tiga sesi.
“Kalau misalkan muridnya ada 100, itu bisa dibagi menjadi tiga sesi apabila komputer nya tidak cukup. Namun, minimal memiliki 30 komputer dan 10 untuk cadangan agar apabila ada yang rusak bisa di gunakan,” ujarnya.
Selain itu sambung Rifai, masih ada beberapa sekolah yang jarak tempuhnya jauh. untuk siswa bisa bergabung dengan sekolah lain untuk bisa melaksanakan proses UNBK. Padahal dia mengaku, sudah berupaya mendorong agar seluruh sekolah SMP bisa terpenuhi fasilitas penunjang untuk bisa melakukan UNBK mandiri.
“Belum juga ada beberapa sekolah di wilayah selatan itu ada beberapa sekolah yang memang, sedikit menggabung nya jauh. Kita dorong baik itu dari bantuan, kemudian bantuan dari masyarakat yang bersifat tidak mengikat,” tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah