Serang- Beberapa problematika masih dialami Provinsi Banten dalam penanganan Covid-19. Mulai dari pembelian Alat Rapid Test yang batal sampai dengan langkanya Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banten Ati Pamudji mengungkapkan Pemprov Banten gagal membeli alat Rapid Test dari PT Indofarma Global Media (IGM). Padahal sebelumnya pihak perusahaan telah siap untuk melakukan pengiriman.
Hal itu dipicu setelah pemerintah pusat membeli dengan jumlah besar.
“Akan tetapi kami tadi mendapatkan informasi bahwa PT IGM membatalkan pesanan kita karena harus menyediakan 2 juta repites yang di pesan oleh pusat,” katanya, Minggu 22 Maret 2020.
Sehingga, lanjut Ati saat ini PT IGM belum diperbolehkan memberikan pesanan kepada daerah, saat ini hanya khusus untuk Pemerintah Pusat.
“Mudah-mudahan 2 juta pesanan yang di pesan oleh pusat Provinsi Banten kebagian untuk Rapid Test,” harapnya.
APD Sulit Dicari
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Banten ini juga mengaku bahwa tim medis di tanah jawara saat ini tengah kesulitan mencari Alat Pelindung Diri. Padahal dibawah Gubernur Banten Wahidin Halim, Pemprov telah menyiapkan anggaran untuk pembelian APD.
“Lama sekali kekurangan APD ini, katanya pusat juga akan berikan APD (kepada Daerah-red). Kami mau membeli tapi karna tadi sulit mau membeli karna ketersediaan sulit baranya ini,” paparnya.
Karenanga, Ati meminta pemerintah pusat dapat mengendalikan ketersediaan alat yang penting dalam penanganan virus Corona COVID-19.
“Kami berharap pusat dapat meregulasikan dan mengendalikan terkait kesediaan ini, jadi ketika kami mesen tidak sulit,”harapnya.
Editor: Fariz Abdullah