Tangerang – Kota Tegal dan Kota Tasikmalaya telah menerapkan kebijakan local lockdown alias karantina wilayah untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus Corona (Covid-19).
Dengan diterapkannya local lockdown, warga diminta untuk tetap beraktivitas di tempatnya masing-masing.
Untuk mendukung kegiatan warga selama diterapkan local lockdown, Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR-RI, Mulyanto, minta PT PLN (Persero) menjamin ketersediaan listrik.
PLN diminta mengantisipasi berbagai gangguan dan kendala teknis di lapangan yang dapat terhentinya pasokan listrik ke masyarakat.
Sebab, jika pasokan listrik terganggu diyakini akan membuat kondisi warga yang tengah dikarantina semakin sulit.
“Dalam situasi darurat seperti ini PKS berharap PLN tetap siaga melayani masyarakat. Usahakan pasokan listrik ke rumah-rumah warga tetap terjamin sehingga warga tetap nyaman menjalani berbagai aktifitas,” kata anggota Komisi VII DPR-RI, yang membidangi masalah Energi Sumberdaya Mineral (ESDM), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Lingkungan Hidup ini.
Bahkan jika memungkinkan, tambah Mulyanto, PLN dapat memberi kelonggaran batas waktu pembayaran iuran listrik kepada para pelanggan. Sebab dalam kondisi seperti ini setiap orang akan sulit berkegiatan seperti dalam kondisi normal.
“Di beberapa daerah pembayaran listrik masih dilakukan secara tunai di loket-loket penerimaan pembayaran iuran listrik. Tidak semua pelanggan PLN terbiasa membayarkan tagihan atau membeli token listrik menggunakan fasiltas internet, baik secara mobile ataupun melalui transfer di ATM,” jelas Mulyanto.
Untuk itu PLN dinilai perlu menyusun berbagai skenario keuangan agar rencana tersebut dapat terwujud. Setidaknya PLN dapat mengikuti kebijakan instansi Pemerintah lain yang siap memberikan insentif kepada pelanggan selama masa darurat Corona.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana