Lebak- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak mencatat dalam kurun waktu Februari sampai Maret 2020 hanya terdapat 8 Persen Kepala Keluarga (KK) atau 35 ribu KK di Kabupaten Lebak yang melakukan Sensus Penduduk (SP) online.
Padahal, BPS menargetkan SP online dapat dilaksanakan oleh 20 persen KK di Kabupaten Lebak dari total 409.463 KK.
“Partisipasi masyarakat dalam program SP online di Lebak cukup lumayan. Alhamdulilah masih nomor satu (angka partisipasi masyarakat-red) di Banten,”kata Husin kepada awak media, Selasa, 31 Maret 2020.
Menurut Husin, SP online 2020 akan berakhir pada 31 Maret 2020. Namun karena kondisi nasional sedang darurat corona, maka ada potensi program SP online akan diperpanjang BPS pusat.
“Tapi melihat situasi dan kondisi termutakhir, sepertinya SP online akan diperpanjang. Sekarang kami masih nunggu keputusan pimpinan BPS pusat,” jelasnya.
Ditanya mengenai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program SP online, Husin menjelaskan, kendala SP online di Lebak hanya satu, yakni blank spot. Pasalnya, untuk mengakses website SP online dibutuhkan sinyal yang stabil.
“Untuk wilayah yang sinyalnya kuat, keterlibatan masyarakat dalam SP online cukup besar, sehingga mampu menutupi kekurangan yang ada,” ungkapnya.
Editor: Fariz Abdullah