Gara-gara Penderita Covid-19 di Kabupaten Serang Tak Patuh Jalani Isolasi Mandiri, Penularan Antar-anggota Keluarga Tak Terkendali

Date:

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi saat Menyampaikan Pemaparan Evaluasi PSBB (BantenHits/Mursyid Arifin)

Serang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang memprediksi angka penularan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di tingkat keluarga akan terus bertambah. Sebab, isolasi mandiri yang dilakukan oleh penderita Covid-19 di rumahnya masing-masing tidak optimal.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi menerangkan, klaster baru keluarga justru lebih meningkat di Kabupaten Serang. Ia mencontohkan, salah satu anggota keluarga terkonfirmasi positif, saat mengisolasi malah melakukan kontak dengan anggota keluarga lain.

“Jadi masih mereka kontak dengan anggota keluarga lain, kemudian alat-alat makan masih bercampur, sehingga penularan masih mungkin sangat terjadi dan faktanya memang sekarang hampir 40 – 50 persen penularan terjadi di rumah tangga,” kata Agus, Senin 28 September 2020.

Ia menilai, dari hasil pengamatan di lapangan bahwa isolasi mandiri disinyalir kurang efektif dilakukan sebab pelaksanaannya tidak dilakukan secara patuh terhadap penerapan protokol kesehatan.

“Diduga isolasi mandiri di rumah yang mereka lakukan tidak sepenuhnya ketat atau tidak sesuai dengan protokol kesehatan,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, seharusnya isolasi mandiri yang betul-betul dilakukan, misalnya kamar, alat-alat mandi, kelengkapan mandi dan makan pun terpisah selama sekitar 14 hari.

Lalu, tidak kontak langsung dengan keluarga atau tidak keluar rumah. Artinya, semua kebutuhan disipakan oleh pihak keluarga.

“Tapi masalahnya masyarakat di Kabupaten Serang masih banyak melakukan masih satu tempat kamar mandi, keluar masuk, sehingga  kontak masih terjadi dan ini bisa menyebabkan terjadinya penularan di tingkat keluarga,” jelasnya.

Agus menyebutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang mencatat per tanggal 27 September 2020 sudah mencapai 72 orang kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya. 

“Dan ini masih berpotensi menjadi 10 kali lipat atau 5 kali lipat peningkatannya. Karena masyarakat yang terkonfirmasi positif (Covid-19) ini tidak ketat melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” ungkap dia.

Agus menambahkan, dalam evaluasi tahap awal disiplin penegakan hukum, dan disiplin penerapan protokol kesehatan di tengah PSBB harus lebih digencarkan lagi sosialisasi kepada masyarakat.

Sehingga betul-betul memahami bagaimana cara melakukan pencegahan penularan Covid-19. Meski demikian, dengan penegakan disiplin protokol kesehatan diharapkan bisa merubah perilaku dan memang perlu waktu.

“Tadi saya sampaikan keberhasilan penanganan Covid-19 ini ada di ranahnya promotif preventif 80 persen (Polri, TNI, Pol-PP, red). Kalau kami dari kuratif preventif (dinas kesehatan, puskesmas) hanya berperan sekitar 20 persen,” tandasnya.

Editor : Engkos Kosasih

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jajaki Koalisi untuk Banten yang Lebih Baik, Dua Perempuan Nakhoda Partai Besar Gelar Pertemuan di Tanggal Cantik

Berita Banten - Penjajakan koalisi untuk menghadapi Pilkada Serentak...

Ada PJU Mati di Kota Tangerang? Hubungi Kontak-kontak Ini Agar Cepat Ditangani!

Berita Tangerang - Buat warga yang mendapati lampu penerangan...

Indonesia Emas 2045 Jadi Fokus, Ini Cara Ratu Tatu Padukan RPJPD dengan RPJPN

Berita Serang - Indonesia Emas 2045 menjadi fokus Rencana...

Dukungan Polri ke Kementan untuk Wujudkan Swasembada Pangan Jadi Energi Baru Pertanian

Berita Jakarta - Kementerian Pertanian dan Kepolisian Republik Indonesia...