Sepuluh Kecamatan di Kabupaten Serang Jadi Penyumbang Angka Stunting hingga 50 Persen

Date:

Kepala Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang Tarkul Wasyit menyebut sebanyak 10 Kecamatan penyumbang angka kasus stunting. (BantenHits.com/Mursyid Arifin)

Serang – Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang merilis, sebanyak sepuluh Kecamatan atau lokus di Kabupaten Serang masih menjadi penyumbang angka terbesar kasus stunting sepanjang tahun 2020.

Sepuluh lokus tersebut diantaranya, Kecamatan Pulo Ampel yaitu 42,31 persen terdapat di Desa Mangun Reja. Waringin Kurung 43,60 persen terdapat di Desa Binangun. Petir 48,03 persen terdapat di Desa Cirangkong. Bandung 32,79 persen terdapat di Desa Penamping. Kragilan yaitu 36,57 persen terdapat di Desa Pematang.

Kemudian, Kecamatan Pamarayan yaitu 43,89 persen terdapat di Desa Kebon Cau. Binuang 22,65 persen terdapat di Desa Cakung. Carenang 40,34 persen terdapat di Desa Panenjoan. Tunjung Teja 39,89 persen terdapat di Desa terdapat di Desa Bojong Catang.

Sedangkan, angka tertinggi terdapat di Desa Bugel, Kecamatan Padarincang yakni 50,00 persen atau 175 orang.

“Ada 10 Kecamatan yang memiliki stuntingnya tinggi,” kata Kepala DKBPPPA Kabupaten Serang, Tarkul Wasyit sat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 28 Desember 2020.

Tarkul mengaku, persoalan stunting menjadi isu nasional, sehingga Kabupaten Serang berdasarkan data statistik dinilai tinggi angka penyumbangnya. Sementara dalam penanganannya melibatkan smeua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.

“Dalam penangan stunting itu adalah melalui croschating. Jadi keroyokan dari semua dinas (OPD, red),” ucapnya.

Sejauh ini, lanjut Tarkul, peran DKBP3A telah melakukan program komunikasi, informasi dan edukasi atau KIE yaitu kepada ibu hamil yang menjadi sasaran utamanya.

“Kita berikan konseling, advokasi dan edukasi bagaimana peralatan ibu hamil yang baik sesuai dengan standar kesehatan,” ujarnya.

Sasaran yang kedua, kata Tarkul, adalah anak di bawah usia 0 – 2 tahun. Hal itu merupakan menjadi sasaran DKBP3A dalam rangka memberikan edukasi kepada ibu atau orang tua yang memiliki anak usia 0 – 2 tahun.

“Kemudian, yang ketiga memberikan edukasi kepada remaja putri, terkait bagaimana merencanakan sebuah keluarga atau pernikahan,” jelasnya.

Menurutnya, dalam menanggulangi stunting ini peran ibu sangat penting terhadap kehamilan dan balitanya. Namun tidak saja ibu tetapi peran ayah juga memiliki peran yang sama.

“Saya pikir karena ini menjadi program croschating semua dinas (OPD, red) tentu jika semua dinas konsen, dan saya kira itu sudah menjadi komitmen kita untuk bagaimana menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang,” pungkas Tarkul.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Mursyid Arifin

    Pria kelahiran Cihara, Kabupaten Lebak ini, dikenal aktif berorganisasi. Sejak sekolah hingga kuliah, jabatan strategis dalam organisasi pernah diembannya. Mursyid dikenal memiliki daya juang dan dedikasi tinggi dalam pekerjaannya.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jajaki Koalisi untuk Banten yang Lebih Baik, Dua Perempuan Nakhoda Partai Besar Gelar Pertemuan di Tanggal Cantik

Berita Banten - Penjajakan koalisi untuk menghadapi Pilkada Serentak...

Ada PJU Mati di Kota Tangerang? Hubungi Kontak-kontak Ini Agar Cepat Ditangani!

Berita Tangerang - Buat warga yang mendapati lampu penerangan...

Indonesia Emas 2045 Jadi Fokus, Ini Cara Ratu Tatu Padukan RPJPD dengan RPJPN

Berita Serang - Indonesia Emas 2045 menjadi fokus Rencana...

Dukungan Polri ke Kementan untuk Wujudkan Swasembada Pangan Jadi Energi Baru Pertanian

Berita Jakarta - Kementerian Pertanian dan Kepolisian Republik Indonesia...