Lebak- Pasokan air bersih untuk masyarakat di Tiga Kecamatan seperti Kalanganyar, Warunggunung dan Cibadak (Kawaci) terhenti total. Kabarnya, air dari PDAM Tirta Multatuli itu tak mengalir sejak sepekan lalu.
Kepala PDAM Tirta Multatuli Cabang Kawaci Dede menerangkan terhentinya pasokan air untuk masyarakat di Tiga Kecamatan itu karena rusaknya dua unit mesin pompa air Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kampung Ojar, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.
Alhasil, air bersih tak bisa mengalir ke 4.500 pelanggan di Kecamatan Kalanganyar.
“Rusaknya mesin karena diawali tegangan listrik tidak stabil. Bukan hanya satu tetapi dua mesin sekaligus,” kata Dede, Jumat, 2 April 2021.
Mesin yang mengalami kerusakan terdiri dari mesin intake yaitu mesin yang beroperasi memompa air Sungai Ciujung untuk menyuplai kebutuhan air baku dan mesin pompa distribusi yaitu memompa air baku untuk menyuplai kebutuhan air bersih kepada pelanggan.
“Jumlah pelanggan saat ini kurang lebih sebanyak 4.500 orang. Akibat mesinnya mati, kita tidak dapat melayani air bersih kepada pelanggan se Kecamatan Kalanganyar,” katanya.
“Ini kita lagi nunggu mesin pompanya yang baru. Lagi pesen tapi belum datang,” tambahnya.
Hal itu pun mendapat reaksi dari salah satu tokoh pengusaha muda di Kabupaten Lebak.
Adalah Osep Mulyawan Sudirman Karis. Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Lebak ini menyayangkan kinerja PDAM dalam memproduksi dan mengolah air bersih seperti amatiran.
“PDAM mengolah air bersih setiap hari tapi membiarkan tanpa pompa cadangan. Padahal ini yang dijual bukan cuma air, tapi juga jasa,” kata Osep.
“PDAM jni kan bukan dinas tapi sebuah perusahaan air bersih. Sebuah perusahaan dikatakan perusahaan apabila memiliki keuntungan dan dimana dari keuntungan tersebut ke depan minimal bisa membeli mesin cadangan jangan hanya mengharap bantuan tapi pelayanan dikesampingkan,”tambah salah satu cucu tokoh ternama di Banten mendiang Jaro Karis ini.
Meski demikian, Osep tak menampik dalam segi pelayanan administrasi PDAM Tirta Multatuli mengalami sedikit kemajuan.
“Terbukti bisa membayar tak harus ke kantor PDAM. Namun tidak diimbangi dilapangan, minim nya maintence,” katanya.
“Semoga Dirut nya ke depan memiliki kemampuan mengelola perusahaan. Karena ini bentuknya bukan dinas tapi sebuah perusahaan air bersih, kalau kinerjanya tak melayani dengan hati maka yang kasihan masyarakat yang sudah tergantung pada air PDAM,”tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana