Lebak- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwan) Lebak menemukan bagian hati kerbau tak layak konsumsi di Pasar Rangkasbitung, Senin, 12 April 2021. Ya, bagian organ dalam hewan mamah biak itu ditemukan mengandung cacing berbahaya.
Hal itu terungkap setelah tim Disnakwan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar Rangkasbitung. Petugas pun langsung meminta penjial untuk memisahkan dan tak menjualnya.
“Secara umum kualitas daging baik daging Sapi, Kerbau maupun ayam yang dijual di Pasar Rangkasbitung ini cukup baik dan kayak dikonsumsi. Memang, kita sempat menemukan ada hati kerbau mengandung Cacing dan kita sudah meminta kepada pedagang untuk dipisahkan dan tak dijual,” kata Kabid Kesehatan Hewan disnakwan Lebak Hanik Malichatin, usai melakukan Sidak di pasar Rangkasbitung.
Selama Ramadan hingga menjelang lebaran, Disnakwan akan terus melakukan pemantuan terhadap ketersediaan daging di Lebak meskipun pihaknya meyakini kebutuhan daging di Lebak cukup.
“Insya allah untuk kebutuhan daging cukup aman. Bulog subdivre telah tersedia 50 ton daging dan mencukupi kebutuhan,” katanya.
Selain sidak ke pasar pihaknya juga melakukan pengawasan langsung ke Rumah potong Hewan (RPH). Hasil pemeriksaan pos mortem (setelah penyembelihan) tidak ditemukan penyimpangan. Sehingga, layak untuk dikonsumsi manusia.
“Tentunya, kita berharap melalui kegiatan pengawasan ini dapat menjamin daging yang beredar di masyarat senantiasa aman untuk di konsumsi,” katanya.
Sementara itu Ade penjual daging sapi di pasar Rangkasbitung menjamin daging sapi dan kerbau yabg dijualnya Rp140 ribu per kg layak untuk di konsumsi.
“Kualitas daging selalu kita utamakan. Karenanya kita nenyanbut baik adanya sidak yang dilakukan letugas Disnakwan. Dengan adanya pemeriksaan oleh petugas ini masyarakat tak perlu ragu dengan kuakitas daging yang kita jual,” katanya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana