Pandeglang – Puluhan aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Idonesia (GMNI) Pandeglang, merasa kecewa dengan sikap anggota Komisi I DPRD Pandeglang, karena mangkir dalam agenda audiensi terkait tuntutan penertiban waralaba tak berizin.
Padahal, GMNI Pandeglang sudah berulang kali bersurat ke lembaga Legislatif, untuk beraudiensi tentang perizinan waralaba di Kabupaten Pandeglang.
“Jelas kecewa, kami sangat menyayangkan sikap Komisi I yang hari ini tidak hadir. Karena tahu sejauh mana keseriusan DPRD Pandeglang untuk menindaklanjuti waralaba yg melanggar perda,” ujar Ketua GMNI Pandeglang, Tubagus Apandi, Rabu 21 April 2021.
Dikatakannya, pertemuan hari ini sebetulnya merupakan agenda dari Komisi I. Namun secara tiba-tiba, seluruh anggota Legislatif di Komisi I tersebut malah membatalkan pertemuan agenda audiensi secara sepihak dengan dalih ada kegiatan mendadak.
“Seharusnya kan enggak semua, ada perwakilan yang diutus karena ini agenda mereka juga untuk menampung aspirasi. Karena di audiensi hari ini menghadirkan dinas perizinan, dari pihak perizinan sudah siap, tapi Komisi I malah tidak ada,” katanya.
Dia mengatakan, dengan tidak adanya kejelasan dari DPRD Pandeglang terkait audiensi ini. Ia beranggapan bahwa tidak ada keseriusan dari mereka.
Meski demikian, para aktivis GMNI tersebut sudah mengantongi jaminan dari staf Komisi I untuk mengagendakan ulang audiensi tersebut.
“Kata stafnya mau dijadwalkan ulang. Tapi kami minta catatan semua stackholder baik dari legislatif dan eksekutifnya harus dihadirkan untuk membahas persoalan waralaba,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Kabid Perizinan DPMPTSP Pandeglang, Erik Widaswara enggan berkomentar banyak perihal gagalnya audiensi dengan Komisi I DPRD Pandeglang. Ia hanya memastikan dinasnya selalu siap jika diminta membukakan data mengenai permasalahan waralaba di Pandeglang.
“Seandainya mau kita sharing informasi soal waralaba, ya mangga. Makanya kami hadir ke sini. Tapi kondisinya kan seperti ini tidak bisa memaksakan, tuan rumahnya juga enggak ada, mungkin karena ada kegiatan mendadak,” tandasnya.
Editor : Engkos Kosasih