Jakarta – 41 warga binaan Lapas kelas I Tangerang tewas terpanggang, Rabu, 8 September 2021 setelah si jago merah mengamuk dan membakar habis Blok C2, pada Rabu dini hari, 8 September 2021 sekira pukul 1.45 WIB.
Sekitar lima jam sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi, salah seorang warga binaan terungkap melakukan aktivitas lewat handphone.
Hal tersebut diungkapkan perempuan paruh baya bernama Dasri saat mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk memastikan dan memberikan kelengkapan berkas guna kepentingan autopsiautopsi, Rabu, 8 September 2021.
Menurut Dasri, sekitar jam 21.00 WIB, suaminya yang berada di Lapas Kelas 1 Tangerang masih melakukan aktivitas komunikasi menggunakan HP. Dia dan sang suami bahkan melakukan video call.
“Semalem jam sembilan masih komunikasi, ya ngobrol biasa aja. Kan saya kerjanya cuci gosok, dia bilang, istirahat ma, jangan terlalu capek, kan besok kerja lagi,” kata Dasri mengenang pesan terakhir mendiang suaminya seperti dikutip BantenHits.com dari tvOne News.com.
Sambil menangis, Dasri meminta pemerintah bertanggung jawab atas tragedi yang menyebabkan suaminya tewas.
“Saya minta tanggung jawab, apalagi saya di Jakarta sebatangkara,” kata Dasri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran yang datang ke lokasi mengatakan, Puslabfor Mabes Polri, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, dan dari Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang sedang melakukan penyidikan untuk penyebab kebakaran.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, 41 warga binaan yang tewas adalah warga binaan yang kamar selnya tak sempat dibuka petugas.
Saat kebakaran terjadi, kata Yasonna, petugas sudah berusaha menyelamatkan warga binaan dengan membuka kunci setiap kamar sel dan melakukan pemadaman dengan Apar atau alat pemadam kebakaran yang ada di Lapas.
Namun, karena kobaran api cepat merambat, upaya penyelamatan petugas lapas tak bisa dilakukan terhadap seluruh kamar sel yang dihuni warga binaan.
Editor: Fariz Abdullah