Cilegon- Kejaksaan Negeri atau Kejari Cilegon telah memeriksa 73 orang saksi soal dugaan korupsi di PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri atau (BPRS-CM).
Mereka diperiksa secara bergantian untuk memenuhi kebutuhan penyidikan kasus pemberian fasilitas pembiayaan.
“73 orang ini sudah dimintai keterangannya selaku saksi, yang mana 73 orang tersebut dari pegawai BPRS-CM dan para nasabah,”kata Kasie Intelijen Kejaksaan Negri Cilegon, Atik Ariyosa. Senin, 7 Maret 2022.
Yosa menegaskan saat ini kasus tersebut dalam tahapan penyidikan dan terus dilakukan pendalaman.
“Kalau terkait penetapan tersangka belum ada penetapan tersangka, karena terkait perkara yang dimaksud masih dilakukan pendalaman-pendalaman yang mana sekarang statusnya penyidikan,”katanya
“Sekali lagi belum ditetapkan tersangka,”tambahnya.
Tak hanya saksi, Yosa mengaku juga telah melakukan penyitaan sejumlah aset terkait dugaan kasus tersebut.
“Aset-aset yang dimaksud yang telah dilakukan penyitaan adalah barang-barang atau aset-aset yang berhubungan erat dengan pembiayaan BPRS-CM,”tuturnya.
“Sampai dengan saat ini belum ada dilakukan atau penambahan penyitaan yang baru,”sambungnya.
Selain itu ia pula menegaskan bahwa Kajari Cilegon Eli Kusumastuti mengatakan dalam penanganan perkara harus profesional dan proporsional tanpa ada yang namanya transaksional.
“Untuk masalah waktu bu Kajari juga minta agar segera diselesaikan, tapi terkait penyidikan butuh pendalaman-pendalaman. Sampai saat ini tim penyidik selalu berkoordinasi dengan bu Kajari dalam hal penanganannya guna mempercepat kasus yang dimaksud,”tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah
