Berita Lebak- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebut Kecamatan Rangkasbitung dan Kalanganyar masuk ke dalam daerah rawan longsor.
Ya, keduanya berstatus waspada longsor bantaran sungai. Alhasil, ratusan pemukiman pun terancam terdampak.
“Jadi dua wilayah itu sangat kritis, dan sangat rawan terjadi bencana longsor bantaran sungai,”kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, Minggu, 12 Februari 2023.
Pemicu longsor tersebut, menurut Febby bukan karena cuaca ekstrem saja, tetapi warga harus lebih waspada dengan kondisi di sekitarnya.
“Jadi pemicu longsoran tersebut tidak harus karena debit air besar atau curah hujan yang besar,” ujarnya.
Dari data pemantauan lapangan BPBD Kabupaten Lebak, ada ratusan pemukiman yang terdampak di sepanjang aliran sungai Ciujung dari Kecamatan Kalanganyar dan Rangkasbitung.
Febby menyampaikan, dari pemantauan lapangan saat ini, dari dua kecamatan tersebut, yakni di Kelurahan Rangkasbitung Barat, Muara Ciujung Barat dan Desa Cikatapis.
“Total dari data sementara ada 800 rumah, waspada bencana longsor bantaran sungai,” katanya.
Dalam mengatasi kondisi tersebut pihak BPBD Lebak, sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Sungai Ciujung, Cidurian dan Cidanau atau BBSC3 Banten.
Koordinasi tersebut, untuk membangun tembok penahan atau bronjong di bantaran Sungai Ciujung.
“Kami sudah berkoordinasi dengan balai besar, kedepanya bisa membangun bronjong pada bantaran sungai,” ujar Febby.
Dirinya berharap, kedepanya wilayah yang kritis longsor bantaran sungai, dapat diantisipasi dengan baik.
“Bronjong juga dapat di bangun, dan warga juga harus tetap waspada,” ucapnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
 Kabupaten Lebak menyebut Kecamatan Rangkasbitung dan Kalanganyar masuk ke dalam daerah rawan longsor.){kind=link}