Serang – Jajaran Polres Serang Kota mengamankan lima pemandu lagu dari dua tempat hiburan malam di Kota Serang, yakni Royal dan Star Queen. Polres Serang Kota masih mendalami dugaan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO dan prostitusi.
Kapolres Kota Serang AKBP Komarudin mengatakan, lima pemandu lagu ini terpaksa diamankan saat tengah bekerja di tempat hiburan karena tidak memiliki kartu identitas. Kepolisian kini tengah menunggu keluarga lima pemandu lagu tersebut.
“Kami mengimbau agar kelima pemandu lagu ini segera untuk keluarganya menjemput dan sertakan identitas kalau identitas tidak bisa dibuktikan kami akan lakukan penyerahan ke dinas sosial,” ujar Kapolres kepada awak media, Kamis 15 November 2018.
Komarudin juga menjelaskan, pihaknya akan menyelidiki langsung kelima wanita pemandu lagu ini apakah terlibat dalam prostitusi atau tindak pidana perdagangan orang.
“Kalau perdagangan (orang) akan kita dalami. Saat ini kita masih melakukan pengecekan identitas, terlebih dahulu kita akan melakukan penyelidikan tujuan kerja mereka,” terangnya.
Diketahui kelima wanita diduga PL tersebut empat di antaranya dari luar Provinsi Banten, seperti Jawa, Bandung, Lampung, dan satu lainya warga Anyar Kabupaten Serang.
“Kalau untuk pekerjaan bener atau tidaknya, terlibatnya perdagangan orang bener atau tidak, belum kita lakukan pemeriksaan. (Kalau bener prostitusi) kami akan lihat berapa persennya masuk ke manajemen dan berapa untuk mereka (pekerja PSK),” jelas Kapolres.
“Kalau dilihat dari pekerjaannya ya bisa dilihat kan kerjanya di tengah malam,” pungkasnya.(Rus)
