Miris, Remaja Sakit Tumor Dirawat di Rumah

Date:

Banten Hits.com – Rasa kemanusiaan kita kembali dipertaruhkan saat melihat kondisi Irman Ludyono. Remaja berusia 19 tahun ini hanya tergolek dan tak berdaya di rumahnya, Griya Yasa, Blok J 3 No.14, Desa Pasir Gadung, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sudah dua bulan ini, anak pertama pasangan Poniman (41) dan Kartiningsih (40) ini divonis menderita tumor ganas oleh rumah sakit yang pernah menanganinya.

Banten Hits.com – Rasa kemanusiaan kita kembali dipertaruhkan saat melihat kondisi Irman Ludyono. Remaja berusia 19 tahun ini hanya tergolek dan tak berdaya di rumahnya, Griya Yasa, Blok J 3 No.14, Desa Pasir Gadung, Kecamatan Cikupa, Kabuapaten Tangerang, Banten.

Sudah dua bulan ini, anak pertama pasangan Poniman (41) dan Kartiningsih (40) ini divonis menderita tumor ganas oleh rumah sakit yang pernah menanganinya.

Meski sudah divonis menderita tumor ganas, Irman hanya tinggal dirumah saja. Penyakit mematikan itu dibiarkan dan tidak diobati. Kalau pun berobat, hanya sekedar saja. Itu pun bukan pengobatan medis ke dokter, melainkan ke tabib atau bahkan orang pintar.

Pihak keluarga sebenarnya menghendaki supaya Irman menjalani perawatan di rumah sakit. Namun apalah daya, keluarga Irman tidak memiliki biaya karena merupakan keluarga tak mampu.

Sebelumnya, keluarga Irman pernah mengajukan untuk mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ke Puskesmas Pasir Gadung, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, tapi ternyata malah ditolak.

“Alasannya anak saya sudah terdaftar di Jamsostek suami saya,” ungkap Kartiningsih miris.

Kini, Kartingsih kebingungan untuk mengobati sakit yang diderita anaknya. Apalagi sang anak sangat membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Kartitingsih juga tidak menyangka jika Irman, putra kesayangannya itu menderita tumor ganas.

Ia menceritakan, sebelumnya Irman seringkali mengeluh nyeri di bagian lengan kanannya. Karena dianggap hanya penyakit biasa, oleh pihak keluarga Irman lantas hanya dibawa ke ahli urut tradisional di kawasan Cukang Galih, Cikupa. Di ahli urut itu, Irman menjalani terapi sekitar satu bulan.

“Namun sudah sekian lama diurut, tetap saja tidak ada perubahan dan malah mengalami pembengkakan di lengan kanannya,” ujar Kartiningsih.

Lantaran tidak ada perkembangan, pihak keluarga akhirnya berinisiatif dan memaksakan diri membawa Irman untuk berobat ke Rumah Sakit Mulya Insani, Cikupa.

Oleh pihak RS Mulya, Irman dinyatakan menderita tumor ganas, sehingga disarankan untuk melakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging) scan di Rumah Sakit Siloam, Karawaci untuk memastikan penyakit yang diderita Irman.

Setelah memperoleh hasil MRI Scan, pihak keluarga lantas kembali membawa Irman ke RS. Mulya Insani. Namun ternyata malah disarankan untuk membawa Irman untuk menjalani  chemotherapy di RS Cipto Mangun Kusumo, Jakarta.

“Anak saya disarankan agar dikemoterapi di RSCM dengan biaya 16 juta setiap satu kali kemo. Saya bingung uang dari mana sebanyak itu,” tutur Kartiningsih miris.

Kini, Kartiningsih hanya bisa berharap ada yang tergerak hatinya dan menguluran tangan untuk membantu biaya untuk pengobatan Irman, putra kesayanganya.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sendiri belum bisa dimintai keterangan terkait adanya remaja asal Cikupa, Kabupaten Tangerang yang menderita tumor ganas ini. 

Dinkes juga belum bisa memberi penjelasan tentang ditolaknya permohonan SKTM yang diajukan oleh keluarga Irman kepada Puskesmas Pasir Gadung, Cikupa, Kabupaten Tangerang. (Ramzy)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related