Banten Hits.com – Kawasan Pantai Anyer sebagai salah satu wisata unggulan di Provinsi Banten sedang menghadapi ancaman akibat pencemaran lingkungan. Kawasan wisata yang semestinya membuat pengunjung nyaman menikmati keindahan panorama alamnya, kini telah berubah sebaliknya. Bau limbah pabrik tercium menyengat di sekitar kawasan tersebut.
Kondisi mengkhawatirkan Pantai Anyer saat ini, diposting akun Qizink La Aziva di Facebook, Senin (21/4/2015). Qizink yang sehari-hari beraktivitas di Serang, membawa serta anak-anak dan isterinya pulang ke Anyer, Sabtu (19/4/2015).
Banten Hits.com – Kawasan Pantai Anyer sebagai salah satu wisata unggulan di Provinsi Banten sedang menghadapi ancaman akibat pencemaran lingkungan. Kawasan wisata yang semestinya membuat pengunjung nyaman menikmati keindahan panorama alamnya, kini telah berubah sebaliknya. Bau limbah pabrik tercium menyengat di sekitar kawasan tersebut.
Kondisi mengkhawatirkan Pantai Anyer saat ini, diposting akun Qizink La Aziva di Facebook, Senin (21/4/2015). Qizink yang sehari-hari beraktivitas di Serang, membawa serta anak-anak dan isterinya pulang ke Anyer, Sabtu (19/4/2015).
“Juga untuk memenuhi permintaan anak-anak yang ingin berenang di Anyer,” tulis Qizink.
Qizink kemudian memilih Pantai Ketapang yang oleh sebagian warga disebut Pantai Tasinga, sebagai lokasi untuk berenang sambil menikmati senja.
“Tak mudah untuk mencari lokasi yang enak untuk berenang di pantai yang masih gratis di Anyer ini. Selain pantainya berkarang, juga banyak sampah di tepi pantai. Setelah menyusuri bibir pantai akhirnya ada juga lokasi yang dirasa lebih nyaman untuk berenang. Dua anak saya bersama empat keponakan langsung bermain air laut yang tak begitu jernih, dan aku menyusulnya. Ombaknya lumayan besar. Tak elok membiarkan anak-anak berenang tanpa pengawasan,” jelas Qizink.
Namun baru beberapa menit berenang, kata Qizink, tiba-tiba tercium bau menyengat.
“Aku tak bisa memastikan apakah bau kimia itu berasal dari air laut atau dari cerobong asap pabrik yang tak jauh dari lokasi pabrik. Sudah bukan rahasia umum, sebagian pabrik di sepanjang perbatasan Anyer-Cilegon membuang limbah cairnya ke laut di Selat Sunda,” katanya.
Karena khawatir dengan bau limbah, anak-anak dan keponakan Qizink akhirnya mengalah tak memuaskan diri berenang. Mereka hanya bisa bermain pasir dan menumpuk karang di bibir pantai.(Rus)