Lebak – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyebut, 887.002 jiwa sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan. Jumlah tersebut sekitar 74,2 persen dari total penduduk Kabupaten Lebak sebanyak 1.195.003 jiwa.
“Penerima Bantuan Iuran (PBI), baik dari pusat, provinsi dan kabupaten pada tahun 2017 sebanyak 748.752 jiwa dan Non PBI sebanyak 138.270 jiwa,” kata Iti saat penandatanganan kesepakatan antara Pemkab Lebak dengan BPJS, Jumat (17/2/2017).
Menurutnya, jumlah peserta BPJS tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat. Untuk itu, ia meminta agar pelayanan terhadap masyarakat bisa ditingkatkan, begitu juga pada anggaran perlindungan kesehatan.
“Ini sudah luar biasa, hampir seluruh masyarakat Lebak percaya kepada BPJS,” ucapnya.
Iti menerangkan, penandatanganan kesepakatan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat adalah, BPJS bisa segera digunakan oleh masyarakat.
“Jadi tidak perlu menunggu sampai 14 hari. Selama ini kan jangka waktu peserta bisa menggunakan BPJS terhitung lama, sehingga saat audit BPK soal data peserta PBI BPJS, mereka yang telah terdaftar akan tetapi belum menerima kartu BPJS, tentu saja ini menjadi masalah,” paparnya.
Ia mengharapkan, dengan kesepakatan tersebut, pelayanan BPJS kepada masyarakat bisa meningkat dan ikut mensosialisasikan kepada masyarakat golongan mampu agar target pemerintah di dalam universal coverege 2019 bisa tercapai.
Sementara itu, Kepala Regional XXIII BPJS Benjamin Saut PS memberikan apresiasi kepada Pemkab Lebak. Hal ini mengingat, jumlah peserta BPJS yang melebihi target dan ekspektasi.
“Kita berikan aplus kepada ibu Bupati, angka ini kami sampaikan lebih tinggi dari target angka rata-rata yang sudah dicapai sampai saat ini. Secara nasional, kita baru mencapai 70 persen, tentunya capaian ini jauh melampaui dari kabupaten dan provinsi lain. Semoga, di tahun 2018 seluruh penduduk Lebak terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” katanya.(Nda)
