Lebak – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari pengujian kendaraan bermotor atau kir kendaraan angkutan barang tahun 2017 sudah cukup tinggi. Hingga akhir November lalu, sudah mencapai 93 persen. Sedangkan sisanya sebanyak tujuh persen, dipastikan Dishub akan terealisasikan hingga akhir tahun ini.
Kepala Bidang Keselamatan Lalulintas pada Dishub Lebak, Aziz Ali Rosyid membenarkan, bila capaian pendapatan biaya Kir dibidangnya sudah mencapai 93 persen dari jumlah target 2017 sebesar Rp 249.015.500. Mengingat masih ada waktu yang panjang hingga akhir Desember tahun ini, maka sisa realisasi target sebesar tujuh persen lagi, diyakininya akan mampu tercapai. Bahkan, meski tidak teralu banyak, pendapatan biaya Kir tahun ini, bisa melebihi target.
“Hingga pekan ini saja, pendapatan biaya Kir sudah bertambah, melebihi sembilan puluh tiga persen,” ujar Azis, Rabu (13/12/2017).
Menurutnya, jenis kendaraan bermotor yang diuji atau harus di Kir, antara lain, angkutan penumpang sejenis angkot, bus ukuran kecil, sedang dan besar. Selaian itu, ada pula angkutan barang jenis pick up, truk maupun tronton.
Mengingat sejumlah jenis angkutan tersebut masih ada yang belum diuji atau di Kir kelaikannya, maka biaya untuk PAD masih terus berjalan.
“Mudah-mudahan, saja tidak sampai di akhir Desember ini, target sudah bisa kami capai,” katanya.
Kepala Dishub Lebak, Sumardi menambahkan, dibandingg tahun lalu, nilai target PAD dari biaya pengujian kendaraan bemotor atau Kir pada dinasnya, lebih besar. Karena di tahun lalu hanya sekitar Rp 220 juta. Sedangkankan ditahun ini Rp 249 juta lebih.
“Meski lebih besar dari tahun sebelumnya, namu kami yakin, target PAD tahun ini, tentu akan kami capai hingga akhir tahun ini,” tuturnya.(Zie)
