RS Kurnia Cilegon Diduga Tolak Pasien BPJS

Date:

RS Kurnia Cilegon diduga tolak pasien BPJS
Khairul Umami, ayah pasien yang kondisinya membutuhkan pelayanan IGD. RS Kurnia Cilegon diduga tolak pasien BPJS karena tak memberikan pelayanan kepada anak Khairul Umami.(Banten Hits/ Iyus Lesmana)

Cilegon – Rumah Sakit atau RS Kurnia Cilegon diduga tolak pasien BPJS. Pasien yang membutuhkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), diminta RS Kurnia untuk kembali ke klinik.

Pelayanan kesehatan yang buruk itu harus dialami Khairul Umami (36), warga Taman Raya, Kelurahan Kedung Dalem, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

Khairul yang merupakan pegawai Pemkot Cilegon mengeluhkan pelayanan RS Kurnia rumah sakit saat anaknya bernama Rajwa Nabila (13) dilarikan ke IGD RS Kurnia Cilegon, Senin dini hari, 6 Agustus 2018, sekitar pukul 02.00 WIB.

“Sebelumnya sempat dirawat dengan keluhan sakit di bagian perut gak bisa BAB sama lambung, dan sempat pulang. Selang beberapa hari anak saya sakit lagi dan dibawa ke IGD RS Kurnia. Sampai sana dokter yang jaga bilang kalau penyakit anak saya tidak dicover BPJS,” ujar Khairul Umami saat ditemui awak media, Senin, 6 Agustus 2018.

Menurut Khairul, salah seorang dokter yang berjaga di RS Kurnia Cilegon menyarankan dirinya untuk meminta surat rujukan dari fasilitas kesehatan (faskes) dari klinik yang ditujukan untuk IGD RS Kurnia Cilegon.

“Saya bilang kepada dokter bahwa anak lagi sakit. Kata dokter, udah pak sementara pake umum aja sambil menunjukan kriteria penyakit yang dicover BPJS. Sedangkan kan saya punya BPJS. Akhirnya dokter menyarankan untuk minta surat rujukan dari faskes yang ditujukan ke IGD RS Kurnia,” jelasnya.

Setelah mendapatkan penjelasan dokter RS Kurnia, Khairul Umam kemudian membawa anaknya untuk periksa di Faskes BPJS, yakni di Klinik Ikhlas Medika yang berada di daerah Pondok Cilegon Indah Cilegon (PCI).

“Sampai klinik saya minta surat rujukan yang ditujukan ke IGD RS Kurnia. Tapi kata perawatnya, surat rujukan ke IGD tidak ada, yang ada ke dokter spesialis. Akhirnya saya memutuskan untuk membawa anak saya ke IGD RSUD kota Cilegon. Saya heran sampai rumah sakit anak saya mendapat tindakan perawatan malah dicover BPJS,” ujarnya.

BPJS Akan Datangi RS Kurnia Cilegon

Saat dikonfirmasi wartawan, Kepala BPJS kesehatan Kota Cilegon Aang M Muchyi mengungkapkan, pihaknya akan mendatangi RS Kurnia Cilegon untuk melakukan pemeriksaan kembali terkait adanya dugaan penolakan pasien peserta BPJS ini.

“Kalau kasusnya emergency seharusnya diterima. Yang menentukan emergency atau tidak itu dokter. Kita akan crosscheck ke rumah sakit untuk mengetahui sebenarnya seperti apa. Perlu diketahui bahwa segala bentuk penyakit tercover oleh BPJS namun hal tersebut harus berdasarkan indikasi medis,” terangnya.

Manajemen RS Kurnia Cilegon menolak memberikan keterangan saat dikonfirmasi terkait dugaan penolakan pasien BPJS ini. Salah seorang pegawai yang ditemui di RS Kurnia mengaku tak memiliki kewenangan memberikan penjelasan.

“Saya tidak bisa berikan keterangan apa-apa,” ungkap pegawai RS Kurnia Cilegon yang enggan menyebutkan namanya.(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related