Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan terus mengembangkan program Kampung Iklim.
Jika pada tahun 2017 konsep program tersebut adalah bebas banjir, maka di tahun 2019, fokus program tersebut tidak hanya sebatas pada persoalan banjir.
“Setiap dinas punya program kampung tematik, setelah kita rapat koordinasi ternyata Kampung Iklim itu mencakup seluruh kehidupan masyarakat,” kata Kepala DLH Kota Tangerang Engkos Zarkasyi, Sabtu (18/8/2018).
BACA JUGA: Arief Luncurkan Program Kampung Sejahtera Mandiri
Engkos menjelaskan, Kampung Iklim tidak hanya memberikan fasilitas, sarana dan prasarana, tetapi lebih kepada merubah pola hidup masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan.
“Ada tiga aspek perilaku yang kita tekankan, yaitu adaptasi, bagaimana masyarakat menyesuaikan kondisi lingkungan, lalu aspek mitigasi di mana masyarakat dibiasakan untuk melakukan pencegahan yang dapat merusak lingkungan, dan peran serta masyarakat di mana masyarakat sendiri lah yang harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan,” paparnya.
Pihaknya berkoordinasi dengan banyak OPD, di antaranya Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan pihak lainnya.
“Itu mencakup seluruh instansi, kalau PHBS sektoral Dinkes, tapi masuk dalam program mitigasi Kampung Iklim. Sasaran genangan, datanya dari PU berapa banyak genangan, kita petakan menjadi 300 dan kita latih untuk membuat biopori serta menanam hidroponik,” jelasnya.
BACA JUGA: Wabup Lebak Minta Mahasiswa Bantu Pemda Tangani Daerah Kumuh
Ia berharap, melalui program tersebut, kampung kumuh di Kota Tangerang dapat segera teratasi.
“Karena tujuannya mengentaskan kampung kumuh, jadi jika nanti masyarakat sudah mandiri, kampungnya sudah bersih, asri, mereka mau namakan apa terserah. Seperti Kampung Bekelir dan Kampung Markisa,” tandasnya.(Nda)
 Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan terus mengembangkan program Kampung Iklim.){kind=link}