Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya Diperiksa KPK terkait Suap Meikarta

Date:

Siloam Hospital salah satu unit bisnis Lippo Group
Siloam Hospital, salah satu unit bisnis di bawah naungan Lippo Group. Kamis, 25 Oktober 2018, KPK memeriksa Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya bersama Direktur Lippo Cikarang Toto Bartholomeus beserta enam staf keuangan Lippo Cikarang. (Dok.BantenHits.com)

Jakarta – Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya bersama Direktur Lippo Cikarang Toto Bartholomeus dijadwalkan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Kamis, 25 Oktober 2018. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka suap proyek Meikarta Billy Sindoro yang menjabat Direktur Operasional Lippo Group.

Pada Rabu malam, 17 Oktober 2018, KPK menggeledah kantor Lippo Group di Gedung Matahari, Jalan Boulevard, Lippo Karawaci, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Di lantai 22 Menara Matahari ini Billy Sindoro mengendalikan jaringan bisnis Lippo Group.

Tak jauh dari Menara Matahari, masih di kawasan Lippo Karawaci, penyidik juga di saat bersamaan menggeledah kediaman CEO Lippo Group James Riady di Taman Golf Lippo Karawaci.

BACA JUGA: KPK Geledah Kantor Lippo Group di Gedung Matahari Lippo Karawaci

Dikutip dari CNNIndonesia, dalam jadwal pemeriksaan yang dirilis KPK pada Kamis, 25 Oktober 2018, setidaknya ada enam staf keuangan Lippo Cikarang yang juga dimintai keterangannya. Panggilan sebagai saksi juga diagendakan untuk Eka Hidayat Taufik, Kabid Sarana dan Prasarana Bagiana Kabag Kerjasama Antardaerah di Sekretariat Pemda.

KPK sudah memanggil sejumlah pihak dan melakukan penggeledahan guna melengkapi penyidikan kasus. Pada Rabu (24/10) kemarin, KPK baru memanggil Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat HM Guntoro. Mereka juga memanggil sejumlah beberapa orang dari pihak Lippo Group.

Sehari sebelumnya, ada Corporate Affairs Siloam Hospital Group Josep Christoper Mailool. Josep diperiksa bersamaan dengan mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Daryanto.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan sejumlah tersangka termasuk Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Billy Sindoro, yang juga merupakan Direktur Operasional Lippo Group. Neneng dan anak buahnya diduga menerima suap Rp7 miliar dari Billy Sindoro. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan sebesar Rp13 miliar terkait proses perizinan proyek Meikarta.

Meikarta merupakan salah satu proyek prestisius milik Lippo Group. Penggarap proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk.(Rus)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related