Warga Miskin di Serpong Capai 2.400 Orang

Date:

Banten Hits.com– Dalam sebuah acara diskusi yang digelar organisasi kepemudaan di Kota Tangerang, beberapa waktu lalu, seorang ekonom yang juga dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Dahnil Anzar mengatakan, pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bukan disebabkan oleh kontribusi hebat dari pemerintahnya.

Menurut Dahnil, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan merupakan daerah “hope”. Di mana, daerah ini akan mengalami kemajuan ekonomi secara alamiah.

“Ketika Jakarta sudah crowded, maka orang akan bergeser ke daerah di sekitar Jakarta. Tangerang adalah salah satunya. Dan investasi akan tumbuh secara alamiah,” kata Dahnil.

Selanjutnya dijelaskan Dahnil, pertumbuhan ekonomi adalah menjadi tidak tepat jika dijadikan tolok ukur keberhasilan pemerintahan bagi Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Banten Hits.com– Dalam sebuah acara diskusi yang digelar organisasi kepemudaan di Kota Tangerang, beberapa waktu lalu, seorang ekonom yang juga dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Dahnil Anzar mengatakan, pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bukan disebabkan oleh kontribusi hebat dari pemerintahnya.

Menurut Dahnil, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan merupakan daerah “hope”. Di mana, daerah ini akan mengalami kemajuan ekonomi secara alamiah.

“Ketika Jakarta sudah crowded, maka orang akan bergeser ke daerah di sekitar Jakarta. Tangerang adalah salah satunya. Dan investasi akan tumbuh secara alamiah,” kata Dahnil.

Selanjutnya dijelaskan Dahnil, pertumbuhan ekonomi adalah menjadi tidak tepat jika dijadikan tolok ukur keberhasilan pemerintahan bagi Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Dari pernyataan Dahniel tersebut, semestinya secara paralel kemiskinan sudah tak terjadi di Kota Tangerang Selatan. Namun, ternyata ada sebuah ironi terjadi di Kota Tangerang Selatan. Di tengah pesatnya ekspansi pengembang besar seperti Bumi Serpong Damai, ternyata di Kecamatan Serpong masih terdapat ribuan warga miskin.

Berdasarkan data di Kecamatan Serpong, dari 104.000 jiwa, ternyata 2.400 di antaranya hidup miskin. Angka tersebut diperoleh dari rumah tangga sasaran (RTS).

Ribuan warga itu masuk kategori miskin karena memiliki pendapatan di bawah Rp 800 ribu, lantai rumahnya masih tanah, dinding rumah tidak bertembok, tidak mempunyai peralatan elektronik dan sebagainya.
 
Sekretaris Kecamatan Serpong Arpandadi ketika ditemui wartawan, Rabu (10/04/2013) mengatakan, bila diukur secara persentase, warga miskin di Serpong terhitung sedikit. Meski demikian pihaknya terus berupaya melakukan berbagai langkah agar angka kemiskinan bisa diminimalisasi.

Langkah-langkah untuk meminimalisir kemiskinan itu, di antaranya dengan menjalankan program-program kesejahteraan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) maupun berbagai program lainnya.
 
“Anggaran yang disediakan baik dari pemerintah pusat maupun daerah terus kita maksimalkan guna menekan angka kemiskinan,” katanya.
 
Selain itu,  program yang dijalankan secara garis besar sama, yaitu menjaga kesinambungan program kesejahteraan rakyat. Hanya saja terdapat beberapa penguatan, seperti penambahan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) dan BSM (Beasiswa Siswa Miskin).

“PNPM akan ditingkatkan, terutama untuk kelurahan yang kategorinya miskin,” ujarnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...