Banten Hits.com – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat yang dijamin berlangsung lancar ternyata isapan jempol.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, misalnya ada sekitar 27 sekolah yang mengalami penundaan lantaran belum diterimanya naskah soal Bahasa Indonesia yang diujikan pada hari pertama ini. Ke-27 sekolah yang mengalami penundaan itu berada di Kecamatan Gunung Putri.
Berdasarkan informasi, ternyata perusahaan yang mencetak naskah soal UN tingkat SMP dan sederajat untuk wilayah Kabupaten Bogor, berada di Kota Tangerang, Banten.
Banten Hits.com – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat yang dijamin berlangsung lancar ternyata isapan jempol.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, misalnya ada sekitar 27 sekolah yang mengalami penundaan lantaran belum diterimanya naskah soal Bahasa Indonesia yang diujikan pada hari pertama ini. Ke-27 sekolah yang mengalami penundaan itu berada di Kecamatan Gunung Putri.
Berdasarkan informasi, ternyata perusahaan yang mencetak naskah soal UN tingkat SMP dan sederajat untuk wilayah Kabupaten Bogor, berada di Kota Tangerang, Banten.
Nama perusahaannya sendiri diketahui PT. Karsa Wira Utama (Karatma) yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 10, Jatiuwung, Kota Tangerang.
Selain sebagai pemenang lelang paket 6 ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA dan sederajat, perusahaan itu juga diketahui sebagai salah satu perusahaan pemenang lelang paket UN tingkat SMP/MTs dan sederajat.
Perusahaan tersebut kembali menjadi sorotan, setelah pelaksanaan UN tingkat SMP/MTs dan sederajat yang digelar pada Senin ini (22/04/2013) kembali mengalami penundaan, karena belum terdistribusinya naskah soal, seperti yang terjadi di 27 SMP di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sayangnya, perusahaan tersebut terkesan tertutup dan belum bisa dimintai keterangan saat kalangan jurnalis berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan.
“Mas keperluannya apa datang ke sini. Nanti agar segera saya sampaikan ke pimpinan perusahaan ini,” tanya Narsim, satpam PT. Karsa Wira Utama (Karatma) kepada para jurnalis yang menunggu di luar pintu gerbang pabrik. (Taufik Saleh)
