Mahasiswa Sebut Lebak Dibiarkan Tertinggal supaya Bantuan Terus Mengalir

Banten Hits – Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lebak Naim Al Fauzi mengkhawatirkan, ketertinggalan Kabupaten Lebak justru memang sengaja dipelihara. Tujuanya kata dia, agar bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian tidak berhenti mengalir ke Kabupaten Lebak.

“Saya khawatir, ketertinggalan Lebak memang sengaja dirawat dengan tujuan terus menarik investor dengan alasan untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan pendapatan ekonomi. Tapi semoga kekhawatiran saya itu salah, karena kalau benar Lebak akan terus menyandang predikat itu,” tambahnya.

Pernyataan PMII ini menyusul diterbitkannya Perpres Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 yang ditandatangani Jokowi pada 4 November 2015 lalu. Kabupaten Lebak menjadi salah satu wilayah yang dinyatakan daerah tertinggal.

(BACA : Jokowi Tetapkan Lebak sebagai Daerah Tertinggal)

Penetapan Lebak sebagai Daerah Tertinggal tersebut justru menuai pertanyaan dari elemen mahasiswa lantaran ketidaksinkronan antara indikator yang digunakan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Pasalnya, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sering menyatakan bahwa persoalan wilayah tertinggal di daerahnya sudah tertuntaskan.

“Jadi yang mana yang benar? Pemkab Lebak bilang tidak ada lagi wilayah yang dikategorikan sebagai wilayah tertinggal. Tapi muncul Perpres yang memasukan Lebak sebagai salah satu Daerah Tertinggal,” kata Ketua Umum Koordinator Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Lukman Hakim kepada Banten Hits, belum lama ini.

Lukman mengkritik pernyataan Bupati Lebak yang pernah mengklaim Lebak tidak lagi sebagai Daerah Tertinggal. Menurutnya, pernyataan tersebut jangan sampai menjadi salah satu pencitraan Pemkab Lebak.

(BACA : Presiden Tetapkan Lebak Tertinggal, Mahasiswa: Bupati Jangan Pencitraan)

“Jangan sampai pernyataan itu hanya sebagai pencitraan saja, padahal kondisinya tidak seperti itu,” tegasnya.(Rus)