Banten Hits – Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disdagperinkop) Kota Serang menyebut dari total 108 ritel, hanya 57 yang sudah mendapat rekomendasi.
“Gini, yang kami beri rekomendasi itu yang ada di jalan utama, yang belum itu berada di perumahan, kecuali ada perubahan Peraturan Daerah (Perda),” kata Kepala Disdagperinkop Kota Serang, Akhmad Benbela, Rabu (20/4/2016).
Benbela menjelaskan, ritel atau toko modern yang lokasinya berada dekat dengan pasar tradisional sangat besar kemungkinan akan ditutup. Pasalnya, keberadaan ritel-ritel tersebut hingga kini masih dipertanyakan karena terkait dengan tata ruang.
“Hampir rata-rata ritel belum memiliki izin, yang ada baru rekomendasi Dinas Perdagangan. Saat memang ada orang ingin melakukan aktivitas perdagangan, itu menjadi tugas kami, karena memang ini sesuai dengan visi dan misi Pemkot Serang,” jelasnya.
Namun, pihaknya tidak bisa menindak keberadaan ritel di perumahan-perumahan yang sebelumnya adalah hanya sebagai rumah namun dijadikan toko modern dengan harga sewa cukup besar. Saat ini, tengah diajukan perubahan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengembangan, Pemberdayaan, Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perberlanjaan dan Toko Modern.
“Kalau upaya kita sudah lakukan dengan melakukan koordinasi dengan BPTPM dan Satpol-PP, tapi karena menggunakan rumah sendiri maka harus ada regulasi untuk menyesuaikan itu, agar tidak muncul masalah baru,” pungkasnya.(Nda)
