Banten Hits – Penolakan masuknya Bank Keliling ke wilayah warga kembali diserukan. Kali ini, seruan tersebut disampaikan warga Kampung Pasir Waru, Desa Cimanuk, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. BACA: Warga Tolak Bank Keliling Masuk Kampung Cisantri.
Penolakan terhadap Bank Keliling berkedok Koperasi Simpan Pinjam (Kosipa) tersebut terpampang pada sebuah spanduk berukuran besar yang dipasang di sebelas RT di Desa Cimanuk. ‘Riba Haram, Rentenir Jahanam’, begitu isi tulisan yang berada di bagian paling atas spanduk.
Kepala Desa Cimanuk Eman Sulaeman kepada Banten Hits mengatakan, selain memasang spanduk bernada keras tersebut, pihaknya juga membuat Peraturan Desa (Perdes) untuk memberantas keberadaan Bank Keliling yang dianggap penyakit masyarakat.
“Larangan bagi Bank Keliling ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena menjaga konfik antara pihak terkait dengan masyarakat yang merasa diresahkan, makanya kita buatkan payung hukumnya berupa Perdes,” kata Eman, Jumat (22/4/2016).
Aduan dari masyarakat yang resah terhadap keberadaan Bank Keliling tersebut juga ditindaklanjuti dengan melakukan survei ke pegagang kecil yang meminjam permodalan. Eman menemukan fakta, bahwa pedagang yang meminjam melalui Bank Keliling justru gulung tikar.
“Bukannya tambah maju, malah pada bangkrut semua, kan ada nilai modarotnya kalau begitu. Belum lagi dilihat dari pandangan agama, yang sudah jelas mengharamkan hal itu,” terang Ketua Asosiasi Kepala Desa Indonesia (Apdesi) Kecamatan Cimanuk ini.
Eman menegaskan, pihaknya tak segan-segan menindak tegas dan akan membawa ke ranah hukum, jika Bank Keliling berani masuk ke wilayahnya.
“Kalau himbauan ini tidak digubris, kita siap tempuh ranah hukum. Karena Perdes kedudukanya sama dengan produk hukum lainya,” ucapnya.
Pihak Bank Keliling lanjut Eman masih diizinkan masuk jika warganya masih memiliki hutang.
“Kalau masih ada sangkutan silahkan bereskan, Tapi kalau sudah beres, jangan lagi masuk ke Desa kami,” tegasnya.(Nda)
