PMI Lebak Krisis Darah, Hanya Pasien Gawat yang Diberi

Date:

Banten Hits – Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kabupaten Lebak terus dihantui krisis darah. Penyebabnya, permintaan darah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo maupun di rumah sakit lainnya sedang tinggi, namun pendonor berkurang.

Sekertaris UDD PMI Lebak Ade Sunandar mengatakan, permintaan darah sejak Januari hingga sekarang masih mengalami peningkatan hingga 20 persen dibandingkan pada 2015 lalu, yaitu rata-rata hanya 1.000 kantong setiap bulannya. Namun, pada 2016 ini mencapai hingga 1.200 kantong per bulan, bahkan mencapai kurang lebih 1.300 kantong.

“Stok darah yang kurang di PMI Lebak yaitu golongan darah O, B, A, dan AB. Sedangkan yang sangat dibutuhkan oleh pasien kebanyakan golongan darah O dan A,” kata Ade di ruang kerjanya, Rabu (20/07/2016).

Untuk memenuhi kebutuhan darah, PMI Lebak sudah melakukan berbagai upaya, seperti kerjasama dengan berbagai intansi atau lembaga negeri dan swasta dalam daerah atau luar daerah. Namun, upaya tersebut belum bisa menutupi kekurangan stok darah di PMI Lebak.

Ade berharap, setiap harinya ada kesadaran masyarakat untuk dapat mendonorkan darahnya dengan datang langsung ke UDD PMI Lebak.

“Kita berharap PNS maupun masyarakat sipil lainnya untuk ikut mendonorkan darah di PMI Lebak agar kebutuhan darah ini bisa tercukupi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang P2PL Dinkes Lebak Firman Rachmatullah mengaku, kebutuhan darah meningkat oleh pasien yang berada di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Krisis ini semakin parah pascaliburan Idul Fitri 1437 Hijriyah. Dinkes Lebak kewalahan mengatasi krisis darah tersebut.

“Kantong darah ini hanya akan diberikan untuk pasien yang sangat membutuhkan atau emergency saja. Hal ini untuk menstabilisasi kantong darah di UDD PMI Lebak,” ungkap Firman.

Menurutnya, PMI akan menggunakan sistem barter.  Artinya jika ada pasien yang membutuhkan darah golongan tertentu yang cukup mendesak atau emergency, maka harus membawa keluarga lainnya untuk mendonorkan. Bahkan dengan sistem barter pascalibur Lebaran di Kabupaten Lebak kantung darah berbagai jenis golongan sangat jauh dari kategori aman.

“Dinkes dalam hal ini untuk terus dapat menanggulangi kebutuhan darah tersebut terus berupaya melakukan kegiatan donor darah, seperti di tempat keramaian. Melalui kegiatan donor darah, kita akan terus upayakan untuk menutupi kekurangan darah di PMI Lebak,” ujarnya.(Rus)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...