Banten Hits – Maraknya bangunan liar (bangli) yang berdiri persis bersebelahan dengan jalur kereta api sepanjang perlintasan di Kota Cilegon, diduga akibat permainan sejumlah oknum petugas PT KAI yang memanfaatkan praktik sewa lahan untuk didirikan bangunan liar.
Wartawan Banten Hits Iyus Lesmana melaporkan, bangunan liar yang diduga menjadi warung remang-remang itu terdapat sepanjang perlintasan rel kereta api menuju Pelabuhan Merak, seperti di wilayah Cikuasa Atas dan Cikuasa Bawah. Terdapat pula ratusan bangunan liar yang berdiri sepanjang perlintasan kereta api angkutan barang menuju Ciwandan.
Terkait rencana rencana pembongkaran warem di Cikuasa Bawah dan Cikuasa Atas, Kecamatan Grogol, Wali Kota Cilegon Tb. Iman Aryadi menggelar rapat tertutup engan beberapa perwakilan dari PT KAI, di Aula Pemkot Cilegon, Jumat (5/8/2016).
“Kita membahas dengan PT KAI terkait aset milik KAI yang dipergunakan oleh oknum-oknum KAI untuk sewa lahan mendirikan bangunan liar. Sehingga berdampak negatif langsung terhadap masyarakat seperi dijadikan warung remang-remang dan mengakibatkan banjir di beberapa titik salah satunya di lingkungan di Kecamatan Ciwandan,” kata Iman.
Menurutnya, praktik sewa lahan yang dilakukan oknum PT KAI diduga sudah terjadi sejak tahun 2006 silam hingga saat ini. Sehingga, saat ini semakin marak bangunan liar yang berdiri di atas lahan KAI.
“Bangunan liar itu sendiri sering dipergunakan untuk membuka usaha warung remang-remang yang mneresahkan masyarakat, seperti Cikuasa Atas. Makanya PT KAI harus ikut terlibat dalam penertiban nanti, oknum-oknum itu pun harus ditindak,” tegasnya.(Rus)