Anak Penderita Hidrosefalus di Pasareurih Pandeglang Butuh Uluran Tangan

Date:

Banten Hits – Rian (10), anak pasangan suami isteri miskin Supandi (33) dan Hasanah (26), warga Kampung Cimaliti, Desa Pasareurih, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, menderita hidrosefalus sejak delapan bulan. Karena faktor ekonomi, penyakit anak malang itu tak diobati.

Keberadaan Rian dan orangtuanya yang miskin diketahui relawan Pandeglang Care Movement (PCM) yang concern membantu warga miskin yang butuh uluran tangan.

Saat ditemui relawan PCM di rumahnya, Selasa (18/10/2016), Hasanah hanya bisa menangis dan tidak bisa berbuat banyak untuk mengupayakan pengobatan anaknya, karena suaminya sebagai pekerja serabuatan hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sambil terus meneteskan airmata, Hasanah menceritakan, anak pertamanya tidak bisa bersekolah karena terkendala dengan penyakitnya, juga tidak tega jika anaknya nanti di-bully oleh teman-teman sekolahnya.

“Gak tega kalau disekolahin. Belum lagi ada ledekan dari teman-teman. Apalagi dia gak bisa apa-apa, paling duduk saja,” ucapnya.

Hasanah menerangkan, awalnya sebelum tinggal di Pandeglang, dia bersama suaminya tinggal di Kabupaten Lebak. Sejak Rian masih kecil, dia kerap diperiksa ke dokter.

Setelah pindah ke Pandeglang dua bulan lalu belum pernah diperiksa lagi, meski keluarga ini pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS). Hasanah mengaku bingung, sebab alamat KIS-nya di Lebak sedangkan KTP-nya beralamat di Pandeglang.

“Saya punya KTP di sini, tapi bingung soalnya alamat (KIS-nya) berbeda. Takut dipersulit saja di sananya nanti. Saya gak tega kalau lagi kumat sampai kejang kejang,” jelasnya.

Relawan PCM Nasrullah, mengaku prihatin melihat kondisi keluarga Supandi. Seharusnya Rian mendapatkan perawatan intensif. Dia mengaku akan berkoordinasi dengan pihak BPJS terkait persoalan perbedaan alamat KTP dan alamat KIS-nya supaya Rian bisa segera ditangani.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related