Pandeglang – Sejumlah petani di Pandeglang mengeluhkan harga gabah anjlok, akibat musim hujan yang terus berlangsung ehingga mundurnya waktu panen membuat padi tua ditangkai rontok sehingga padi yang dihasikan para petani pun sedikit.
“Dari kondisi itu saja petani sudah merugi,yang seharusnya 1 hektar bisa menghasilkan 5 sampai 6 ton untuk panen kali ini 3 sampai 4 ton itu sudah bagus,” keluh Zaenal salah seorang anak petani di Desa Teluklada, Kecamatan Sobang kepada Banten Hits, Rabu (22/2/2017).
Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Pandeglang angkat bicara terkait persoalan yang dihadapi para petani di Pandeglang. Menurutnya, ditengah anjloknya harga gabag bulog harus memiliki peran dalam menstabilkan harga gabah, seharusnya Bulog membuat satuan tugas untuk membeli gabah dari petani dengan harga standar.
“Pada setiap panen raya padi harga gabah selalu anjlok, peran bulog belum dirasakan oleh para petani di Pandeglang. Seharusnya Bulog sudah mengantisipasi dengan membuat satuan tugas untuk membeli gabah dari petani dengan standar yang telah d tentukan oleh pemerintah,” tegas Ketua KTNA Pandeglang Anton Haerulsamsi kepada Banten Hits, Senin (27/2/2017).
Selian Bulog memiliki peran dengan menstabilkan harga gabah, Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang ini meminta kepada Pemkab Pandeglang memfasilitasi para petani dengan menyiapkan regulasi.
“Pemerintah daerah juga harusnya bisa memfasilitasi dengan membuat regulasi dan memberikan bantuan mesin pengering sesuai dengankebutuhan petani,” terangnya.(Ep)