Pandeglang – Penggunaan bom ikan dikeluhkan nelayan tradisional di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Mereka menuding, penggunaan bahan peledak tersebut dilakukan segelintir nelayan bagan congkel.
BACA JUGA: Neyalan Tradisional di Pandeglang Keluhkan Penangkapan Ikan Gunakan Bom
Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyebut, maraknya penggunaan bom untuk mendapat ikan sebanyak-banyaknya dikarenakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang minim memberikan sosialisasi kepada para nelayan. Tak ingin masalah tersebut berlarut-larut, Irna mengaku, akan segera menemui para nelayan.
“Insya Allah saya akan ke sana untuk bertemu langsung dengan kelompok nelayan,” kata Irna, Rabu (22/3/2017).
Pemkab Pandeglang, sambung Irna juga telah menghadap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meminta bantuan tersebut.
“Ya, kemarin saya sudah bertemu dengan kementerian soal ini,” ucapnya.
BACA JUGA: HNSI Desak Penegak Hukum Tindak Nelayan Gunakan Bom Ikan
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Pandeglang, Lukman Hakim, Kamis (23/3), menyesalkan penggunaan bom ikan yang bisa merusak kehidupan dan kelestarian laut. Ia minta, Pemkab Pandeglang segera memberikan penyuluhan kepada para oknum nelayan agar aktivitas tersebut segera dihentikan.
“Persoalan ini jangan lama-lama dibiarkan. Kami akan segera berkoordinasi dengan dinas kelautan agar ada solusi konkret. Para nelayan juga harus menjaga ekosistem laut,” tegasnya.(Ep)