Lebak – DPRD Kabupaten Lebak menyesalkan sejumlah pelajar di SMAN 3 dan SMAN 1 Rangkasbitung yang membeli kunci jawaban Ujian Nasional (UN).
“Ini sekolah favorit lagi, jadi sayang banget bisa terpincut bocoran UNBK yang belum tentu kebenarannya,” ujar Ketua Komisi III DPRD Lebak Emuy Mulyanah kepada wartawan, Kamis (13/4/2017).
BACA JUGA : Polisi Tangkap Penjual Kunci Jawaban UN, Pembelinya Pelajar di Lebak
Emuy mengatakan, seharusnya sekolah bisa meyakinkan pelajar agar tidak percaya pada bocoran naskah ujian nasional yang tidak teruji kebenarannya. Pasalnya, hal itu hanya akan mencoreng program cemerlang Bupati Lebak yakni Lebak cerdas.
“Seharusnya sekolah bisa meyakinkan pelajarnya soal bocoran kunci jawaban sudah tidak berlaku,” katanya.
Anggota Komisi III lainnya, Pipit Chandra menambahkan, sistem pelaksanaan Ujian nasional tahun ini sudah menggunakan sistem online seharusnya baik sekolah atau siswa bisa mengerti bagaimana naskah ujian bisa bocor.
“Simulasi sudah tiga kali tapi tetap saja masih tergiur bocoran,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut Pipit, pelaku penyebarnya ini bukan masyarakat Kabupaten Lebak akan tetapi pelajar di Lebak masih saja tepincut, hal itu jelas mencoreng nama baik pendidikan di Kabupaten Lebak.
“Saya harap tahun depan tidak terjadi lagi, pengawasan harus ditingkatkan kembali dan sekolah juga harus bisa memberikan metode bagaimana pelajar ini percaya diri untuk mengerjakan soal tidak terpincut kunci jawaban,” tandasnya.(Zie)
