Pandeglang – Kegiatan pembangunan desa di Kabupaten Pandeglang belum bisa berjalan optimal. Hingga kini, 326 desa belum dapat mencairkan Dana Desa (DD) tahap pertama 2017 akibat belum memenuhi persyaratan administrasi.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pandeglang, Taufik Hidayat, keterlambatan ini karena banyak aparatur desa yang tidak memahami cara menggunakan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskedes) yang di terapkan pada tahun ini.
“Baru ada 250 desa yang sudah selesai melakukan pelaporan, sisanya sekitar 80 desa lagi. Dan sisanya paling lambat kami tunggu besok,” kata Taufik saat ditemui di pendopo bupati, Senin (21/5/2017).
Taufik menerangkan, salah satu contoh ketidakpahaman perangkat desa menggunakan aplikasi Siskedes, yakni adanya kesalahan input kode rekening. Padahal, pihak DPMPD sudah melakukan pembinaan dan pelatihan kepada 326 desa tersebut.
“Karena ini sistem baru, sehingga seperti kode rekening yang salah input. Padahal Kami sudah melakukan pembinaan dan pelatihan, tapi proses pemindahan dan pengalihan masih dianggap sulit,” paparnya.
Taufik juga mengakui, keterlambatan dalam hal pencairan DD, diperkirakan akan mengganggu proses pembangunan di desa. Namun demikian, dirinya memaklumi hal tersebut lantaran didapati adanya perangkat desa baru yang belum memahami secara penuh penerapan Siskedes.
Ini mengganggu proses pembangunan desa, tetapi mohon dimaklumi. Karena ada diantara mereka yang sudah dilatih sebelumnya, saat ini tidak lagi menjadi perangkat desa, lantaran tidak memenuhi syarat seperti usia atau pendidikan sehingga banyak aparatur yang baru. Oleh karena nya kini kami membuka klinik bimbingan. Diharapkan tahun depan bisa lebih baik,” tutupnya.(Zie)
