Program AIS, Melawan Hoax dan Radikalisme ala Santri di Banten

Date:

Serang – Seiring berkembangnya teknologi dan mudahnya masyarakat mengakses informasi atau berita dengan cepat, bertebaran pula informasi palsu atau hoax yang seringkali membuat perbedaan pendapat tajam di masyarakat.

 

Hal itu yang membuat terbentuknya Arus Informasi Santri (AIS), selain untuk meminimalisir pengaruh berita hoax dan paham radikalisme di media sosial. AIS juga mengatur bagaimana para santri, kiai dan ulama menggunakan jejaring internet dan media sosial (medsos).

“Semoga AIS mampu mengimbangi itu (hoax). Jadi memecahkan masalah dulu baru disampaikan ke masyarakat,” kata KH. Abdullah Kabier, pengasuh Ponpes Nur El-Falah, saat ditemui usai launching AIS Banten, di Ponpes Nur El-Falah, Kampung Kubang, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (10/11/2017).

Program yang dicanangkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) ini sebelumnya telah dilaunching di sembilan provinsi di Indonesia dan Banten merupakan daerah ke-10 dalam penggunaannya.

“Dimana misinya (AIS) adalah bagaimana menghimpun para santri memahami tentang IT. Santri sekarang sudah punya android semua, nantinya santri juga akan berdakwah melalui internet dan media sosial, jangan sampai santri tidak mengenal IT, kita juga menyampaikan informasi keagamaan,” pungkasnya.

Banten dikenal sebagai ‘Bumi Seribu Kiai, Sejuta Santri’ ini memiliki 3.364 ponpes yang sudah tercatat di tahun 2014. Dimana, Kabupaten Serang sebanyak 661, Kabupaten Tangerang 580, Kabupaten Pandeglang 1.147, Kabupaten Lebak 735, Kota Tangerang 85, Kota Cilegon 34, Kota Serang 118.(Zie)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related