Pandeglang – Kebijakan impor beras pada awal tahun 2018 oleh pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendapat protes keras dari Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pandeglang.
“Impor beras akan mempengaruhi harga gabah. Ini seolah-olah pemerintah tidak menghargai jerih payah petani di Indonesia,” kata Ketyua KTNA Pandeglang, Anton Khoirul Samsi, Senin (15/1/2018).
BACA JUGA: Jual Beras Berkutu, Operasi Pasar di Cilegon Dikeluhkan
Selain tengah dihadapkan dengan musim penghujan yang mengakibatkan tertundanya proses pengeringan gabah, dibukanya keran impor dipastikan membuat petani merugi.
“Puncak panen itu Februari, sedangkan saat ini curah hujan masih tinggi, otomatis gabah-gabah tidak akan terjemur. Kalau impor masuk, harga gabah akan jatuh dan petani menderita,” ujarnya.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Beras di Pandeglang akibat Panen Belum Merata
Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Pandeglang dari Fraksi Golkar ini mengkliam, stok beras di Pandeglang masih aman mengingat terdapat beberapa daerah sentra penghasil gabah paling tinggi seperti Panimbang, Sobang, Cikeusik dan Patia.
“Stok beras di Pandeglang aman, sedangkan harga beras tinggi itu hanya tingkat nasional saja,” sebut Khoirul.(Nda)