Serang – Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah menyebut seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Wahidin Halim menjadi ragu-ragu, bahkan cenderung stagnan dalam penyerapan anggaran. Jika dirata-ratakan, penyerapan anggaran di Provinsi Banten di akhir bulan triwulan pertama berkisar 0-1 persen.
“Saya rasa lambat dalam percepatan pembangunan, dari sisi penyerapan anggaran tidak signifikan. (Saat ini) sudah masuk triwulan pertama. Kita ukur Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Banten harusnya 18 persen ini baru 1 persen,” kata Asep saat ditemui di Pemkot Serang, Rabu 14 Maret 2018.
“Besok-besok kelihatannya seluruh OPD stag,” sambungnya.
BACA JUGA: Mahasiswa UIN SMH Banten: Janji Kampanye WH-Andika Hilang bak Ditelan Bumi
Asep meminta kepada gubernur Banten agar segera melakukan reformasi birokrasi supaya seluruh perencanaan yang sudah dibahas bersama DPR dilaksanakan.
“Kalo sampai triwulan pertama ini tidak ada serapan anggaran yang signifikan berarti ada keterlambatan, kita bisa hitung berapa silpa yang kita hitung,” paparnya.
BACA JUGA: Ditagih Janji Kampanye setelah 10 Bulan Memimpin, WH: Lima Tahun Baru Tagih!
Keterlambatan penyerapan anggaran di Provinsi Banten, lanjut Asep, disebabkan karena etos kerja yang lambat dan tidak progresif.
“Saya minta gubernur dan jajaran, bagaimana mengemplentasikan simral, aplikasi yang sudah dibangun. Kita bisa ngukur dinas yang tidak kerja. Kita tahu kok. Sehingga kita bisa berikan reward dan funishment pada dinas terkait,” terang Asep.(Rus)