Pandeglang – Bangunan kelas SDN Nembol II yang berlokasi di Kampung Cihujan, Desa Nembol, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, sudah tiga bulan dibiarkan ambruk. Kegiatan belajar terpaksa dialihkan ke madrasah milik masyarakat setempat.
Kepala Sekolah SDN II Nembol Tuti Lasmayati mengatakan, saat ruang kelas SDN Nembol II ambruk tiga bulan lalu, tidak memakan korban jiwa karena aktivitas belajar mengajar belum aktif.
“Sudah lama ambruknya waktu anak-anak sekolah libur. Ambruknya juga pas malam-malam,” kata Tuti saat ditemui di SDN Nembol II, Senin, 6 Agustus 2018.
Menurut Tuti, meski bangunan kelas 3 milik SDN II Nembol mengalami ambruk, namun kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu, karena KBM dialihkan ke madrasah milik masyarakat.
“(KBM) tidak terganggu karena dialihkan ke madrasah. Ini mau akreditasi sekolahan ambruk lagi,” ujarnya.
Kordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Mandalawangi Eep Gumilar mengaku sudah mengajukan rehabilisasi bangunan sekolah tersebut. Kendati demikian pihaknya tidak mengetahui kapan bangunan tersebut bakal dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
“Sudah dilaporkan. Mudah-mudahan segera direhab. Kalau dari dinas pendidikan belum bisa ke sini, mungkin karena kesibukan. Ya semenjak ambruk belum ada yang ke sini,” ujarnya.
Camat Mandalawangi Entus Bhakti mengatakan, saat mendengar informasi ambruknya ruang kelas, dirinya langsung mendatangi lokasi untuk memastikan tidak ada warganya yang menjadi korban.
“Saya kan baru ke sini (menjabat di Mandalawangi). Begitu mendengar info tersebut saya langsung ke sini untuk memastikan tidak ada korban jiwa, karena saya pikir ambruknya baru saja terjadi ternyata udah lama. Alhamdulilah sudah diajukan oleh Korwil, mudah-mudahan segera dibangun,” tambahnya.(Rus)
