Tangerang – Untuk memastikan kompetensi dari pengelola koperasi di Kota Tangerang, Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan penghargaan koperasi berprestasi sub kegiatan sosialisasi sertifikasi pengurus koperasi tahun 2018 di Aula Gedung Cisadane, Jalan KS Tubun, Kota Tangerang, Kamis 13 Desember 2018. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 100 pengelola koperasi se-Kota Tangerang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kompetensi lebih kepada para pengurus koperasi yang ada di Kota Tangerang agar pengelolaan koperasi di Kota Tangerang dapat berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
“Kita ingin para pelaku koperasi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola koperasi, karena koperasi itu untuk mensejahterakan anggotanya,” ujar Kepala Bidang Koperasi, Syarifudin Haja Winata.
Syarifudin mengatakan, para pengurus koperasi merupakan anggota yang diamanatkan untuk mengelola koperasi, sementara pemilik sesungguhnya adalah seluruh anggota koperasi. Untuk itu, sertifikasi sertifikat pengurus koperasi mengenai pengelolaan keuangan sangat dibutuhkan.
“Menambah ilmu pengetahuan untuk pengurus, karena sertifikasi sertifikat pengurus untuk koperasi, karena selama ini belum memiliki sertifikat sertifikasi pengurus, makanya saya harap dengan adanya bimtek ini bagi pengurus yang belum punya sertifikat bisa memiliki ilmu Tata kelola untuk badan koperasi yang dia kelola,” katanya.
Syarifudin mengatakan, pengelola keuangan koperasi memiliki tanggungjawab yang besar. Pasalnya, ia mengelola seluruh operasional koperasi simpan pinjam yang ada di koperasi di Kota Tangerang.
“Untuk menambah ilmu pengetahuan Tata cara pengelolaan keuangan, karena yang ikut semua para pengurus koperasi simpan pinjam, sehingga harus memiliki sertifikasi sertifikat agar tidak ada salah dalam mengelola keuangan,” ucapnya.
Syarifudin mengatakan, pihaknya telah memberi berbagai bimbingan teknis untuk para pengelola koperasi sesuai dengan kebutuhan yang ada. Pasalnya, dari 813 koperasi yang tercatat, tidak seluruhnya memiliki permasalahan yang sama.
“Tapi kita memang selalu berbeda bimtek nya, sesuai kebutuhan dari koperasi, jika butuh soal keuangan, kita bikin, kalau pelaporan rapat anggota tahunan kita lihat dari situ, kita tinggal bahas itu saja. Jumlahnya tidak memungkinkan, anggaran tidak memungkinkan, kita tinggal bagi tinggal pilah,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya bimtek dan sertifikasi sertifikat pengurus koperasi di Kota Tangerang dapat menjadi pengurus koperasi yang kompeten dalam mengelola keuangan koperasi agar koperasi bisa berjalan baik.
“agar pengurus yang ada di koperasi bisa sesuai dengan harapan kita dan bermanfaat bagi anggotanya, karena banyak anggota pengurus koperasi yang tidak sesuai dengan aturan,” tandasnya.(ADVERTORIAL)
