Bupati Serang: Hotel dan Villa di Tepi Pantai Akan Ditata Ulang

Date:

Bupati Serang Wacanakan Hotel dan Villa di Tepi Pantai Ditata Ulang
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat bertemu Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan di Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Jumat, 28 Desember 2018.(Istimewa)

Serang – Hotel dan villa yang berdiri di sepanjang pantai di Kabupaten Serang akan ditata ulang. Ke depan, hotel dan villa dibangun di seberang jalan.

Kekinian, Jalan Anyer-Carita memisahkan kawasan pantai dengan permukiman penduduk. Villa dan hotel menjamur di kawasan pantai. Karena kondisi tersebut, wisatawan terkena dampak langsung tsunami yang menerjang kawasan tersebut, Sabtu malam, 22 Desember 2018.

Wacana penataan ulang hotel dan villa di sepanjang garis pantai di Kabupaten Serang dilontarkan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat bertemu Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan di Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Jumat, 28 Desember 2018.

Berkaca dari tsunami Selat Sunda yang tidak bisa diprediksi dan memakan banyak korban jiwa, Tatu Bupati Serang mengaku khawatir dengan keberadaan hotel yang berada di tepi pantai di Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Tatu pun meminta pemerintah pusat bersama-sama menata hotel dan kawasan wisata Pantai Anyer untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan.

“Kami akan mengirimkan surat kepada pemerintah pusat untuk bersama menata kawasan wisata Anyer, termasuk keberadaan hotel yang berada di pinggir pantai,” kata Tatu kepada sejumlah wartawan.

Menurutnya, tsunami yang melanda Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang telah meluluhlantakan sejumlah permukiman, beberapa hotel, dan kios-kios milik warga yang berada di tepi pantai.

“Terhadap kios yang ada di tepi pantai, kami akan tinjau ulang untuk kemudian bisa dibangun kembali. Namun tidak lagi di tepi pantai, mungkin di seberang jalan, dan ini butuh lahan,” ujarnya.

Saat ini, mayoritas hotel di sepanjang pantai Anyer dan Cinangka, berada di tepat pantai. Menurut Tatu, keberadan hotel tersebut mengancam keselamatan wisatawan.

“Untuk vila atau hotel yang menempel hingga bibir pantai, diharapkan ada pembagian zonasi dan pemetaan untuk kenyamanan tamu,” ujarnya.

Tatu memastikan, warga sekitar kawasan pantai sudah dievakuasi sesuai imbauan Badan Meteorologi dan Geofisika. Yakni mengungsi dengan jarak antara 500 meter sampai 2 kilometer dari bibir pantai.

“Kita juga terus pantau perkembangan warga yang mengungsi agar tetap aman,” papar Tatu.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related