Lebak – Sejumlah warga Kampung Telagabiru, Keluruhan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, yang selama ini tinggal di jalur KA Rangkasbitung-Labuan, mengaku bingung mencari tempat tinggal, menyusul reaktivasi jalu Kerera Api (KA) Rangkasbitung – Labuan.
“Kami terima informasi PT KAI akan melakukan penggusuran tahun ini. Jika benar maka membuat kami bingung, mau pindah kemana,” kata Nurhadi, Senin, 4 Februari 2019.
Kebingungan tak hanya dirasakan Nurhadi, beberapa warga lainnya mulai gelisah dengan adanya reaktivasil jalur KA Rangkasbitung – Labuan lantaran kondisi rumah yang ditempati saat ini berada di jalur KA yang sudah lama tidak beroperasi.
“Kita memang menumpang menidirikan bangunan diatas lahan PT. KAI, kalaupun informasi tersebut benar kita mohon minta waktu untuk bebenah,” ujarnya.
Senada dikatakan Juhandi warga setempat, Ia mengaku sudah tinggal disebuah rumah yang berdiri diatas lahan milik PT. KAI sejak tahun 1991.
“Karena dulu jalur ini mati dan tidak beroperasi lagi saya mulai memberanikan diri untuk membangun rumah,” katanya.
Sementara Asda I Pemkab Lebak Alkadri menuturkan saat ini mengenai rencana reaktitivasi jalur rel Rangkasbitung-Labuan masih menunggu hasil pendataan dari PT KAI.
“Kita masih menunggu data jalur-jalur mana yang masih exsis untuk dipakai dan tidak. Ada kendala tidaknya serta wilayah mana yang sudah diduduki warga serta jumlahnya berapa,” katanya.
Selanjutnya, dikatakan Alkadri, terkait data dan permasalahannya akan dibahas secara bersama-sama.
“Kita akan bahas bersama dan mencarikan alternatif penyelesaiannya,” katanya.
Reporter: Fariz Abdullah
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
