Google Catat Ketertarikan Warga terhadap Prabowo Subianto Semakin Kuat

Date:

Prabowo saat Debat Capres Kedua
Calon Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri debat Capres kedua, Minggu malam, 17 Februari 2019.(Foto: tempo.co)

Tangerang – Interest atau ketertarikan publik terhadap calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto semakin kuat. Hal tersebut terlihat dari pencarian dengan kata kunci Prabowo seperti terpantau dalam data Google Trends.

Menguatnya ketertarikan publik terhadap Prabowo membuat persaingan capres mendekati coblosan makin panas. Analisis medis sosial Drone Emprit, popularitas Prabowo semakin mendekati petahana Joko Widodo alias Jokowi.

Dikutip dari viva.co.id, pemantauan Drone Emprit pada pencarian topik pada Google Trends, popularitas Prabowo kian hari makin memepet dan menguntit ketenaran Jokowi.

Menurut data yang dikumpulkan Drone Emprit, hasil Google Trends tersebut bagi kubu pasangan 02 sangat menggembirakan, sebab pantauan data Google Trends setahun lalu, pencarian topik Prabowo sangat kecil bahkan kurang dari separuh pencarian Jokowi. 

Tren Prabowo Naik Kalahkan Jokowi pada Agustus 2018

Tren naiknya pencarian kata kunci Prabowo di internet terjadi pada Agustus lalu. Drone Emprit mencatat, pada bulan kemerdekaan ini pencarian Prabowo naik pesat bahkan mengalahkan pencarian kata kunci Jokowi. 

Naiknya pencarian soal Prabowo ini berkaitan dengan momen sesaat setelah pendaftaran capres 2019 dibuka oleh KPU. Selepas momen itu, popularitas Prabowo menurun dan Jokowi mengambil alih kembali.

“Selanjutnya tren Jokowi tetap lebih tinggi seperti biasa, namun selisih dibanding Prabowo makin dekat,” tulis laporan analisis Tren Jokowi vs Prabowo Drone Emprit dikutip viva.co.id, Kamis 28 Februari 2019. 

Tren Prabowo memepet popularitas Jokowi makin terasa dalam sebulan terakhir ini. Interest atau ketertarikan publik pada pencarian Prabowo makin menempel ketat Jokowi.

Interest yang diukur Google Trends hanya menampilkan proporsi volume pencarian. Sentimen positif dan negatif tidak terlihat dalam popularitas versi Google Trends.

Drone Emprit mencatat,  bisa saja pengguna internet mencari informasi Prabowo ingin menelusuri sejarah masa lalunya yang kerap disangkutpautkan dengan masalah HAM. Bisa juga orang mencari informasi Jokowi ingin mengetahui keharmonisan dan keberhasilan membangun keluarga. 

Interest di atas bisa diterjemahkan menjadi popularitas. Semakin populer semakin banyak yang ingin tahu. Populer di sini bisa dalam konteks positif maupun negatif. 

Nah, mendekati Pilpres 2019, dengan interest pada Prabowo yang makin kuat ini perlu disikapi oleh kubu pasangan 01. 

“Semakin dekatnya interest atau popularitas Prabowo harus menjadi warning bagi kubu Jokowi. Publik makin banyak yang ingin tahu tentang Prabowo,” tulis tulis tim Drone Emprit.

Popularitas ini ibarat pisau bermata dua. Jika yang muncul banyak informasi positif tentang Prabowo maka persepsi negatif yang dibangun kubu 01 terhadap Ketua Umum Partai Gerindra ini akan bisa dikoreksi. 

Tren polularitas dari Google Trends juga terlihat dari pantauan Drone Emprit Trends. Data pengukuran percakapan di media sosial dan online atas kata kunci Jokowi dan Prabowo selama delapan bulan terakhir, menunjukkan tren mirip dengan Google Trends. 

Jarak Popularitas Menipis

Data Drone Emprit Trends sejak Juli 2018 mengungkapkan, awalnya share of voice Prabowo jauh lebih rendah dari Jokowi, meskipun sudah masa pendaftaran capres. 

Sengitnya popularitas pencarian Prabowo melawan Jokowi itu makin terasa pada Januari 2019, saat mulai debat capres. 

“Volume percakapan kedua capres sudah semakin dekat bedanya. Dan Februari ini, ada tren jarak tersebut makin menipis,” tulis Drone Emprit. 

Mengingat tren menunjukkan popularitas Prabowo makin menguntit ketenaran Jokowi, Drone Emprit menyarankan kubu pasangan 01 perlu menggenjot lagi kampanye supaya popularitas Jokowi tidak anjlok. 

Editor: Darussalam Jagad Syhadana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ketika Pj Gubernur Harus Hitung Sendiri Uang Santunan untuk 13 Penyelenggara Pemilu di Banten yang Wafat

Berita Banten - Pelaksanaan Pemilu 2024 di Banten berlangsung...

Anggota KPPS di Kadipaten Cilegon Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

Berita Cilegon - Santo (23) warga Lingkungan Kadipaten, Kelurahan...

Ramai Nama Baru Kalahkan Suara Mantan Gubernur Banten di Real Count Sementara KPU

Berita Banten - Real count hasil Pemilu 2024 KPU...

Real Count KPU Hampir 50 Persen, Airin Rachmi Diany Caleg DPR RI Paling Digdaya di Banten

Berita Banten - Airin Rachmi Diany menjadi Calon Anggota...