Pandeglang- Sejumlah Baliho milik Relawan Sayang Banten atau RSB dicopot paksa Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Pandeglang. Pasalnya alat peraga kampanye atau APK yang menampilkan gambar Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto berikut biografi tentang silsilah keluarga tersebut dianggap provokatif dan khawatir menimbulkan konflik.
Pencopotan baliho yang sudah tersebar di beberapa titik di Kabupaten Pandeglang seperti Panimbang, Picung dan Saketi tersebut menuai protes, RSB menilai Bawaslu tidak cermat dan aneh ketika melakukan pencopotan baliho yang dianggapnya berisi fakta.
“Idealnya, bawaslu hanya boleh mencopot alat peraga kampanye (APK) yang dianggap mengganggu dan meresahkan, meskipun di tanah atau rumah pribadi, namun dengan terlebih dahulu memberikan surat atau teguran kepada pemilik rumah,” kata Korkab RSB Pandeglang, Eko Supriatno usai bertemu dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polres Pandeglang, Jumat, 22 Maret 2019.
Eko menyayangkan Bawaslu yang bertindak gegabah mengingat sebelum melakukan pencopotan seharusnya Bawaslu melakukan kajian mendalam terlebih dahulu dan harus mengeluarkam surat teguran kepada pemilik APK.
“APK ini kan bagian dari demokrasi, ngga boleh ada diskriminasi dong. Apalagi pencopotan tanpa alasan yang jelas,”ujarnya.
Caleg DPRD Pandeglang, Dapil 5 ini meminta agar Bawaslu cermat dalam membedakan Alat Peraga Kampanye (APK) yang menyalahi aturan dan meresahkan.
“Bawaalu harus konsisten dan cermat dalam menjalankan aturan. Mana APK yang meresahkan dan mana yang tidak. Kepada relawan RSB baliho yang tercopot pasang lagi dan yang masih berdiri bersikukuh harus dipertahankan sebelum Bawaslu mengeluarkan surat teguran,”pungkasnya.
Baca Juga: Beredar Baliho Bernuansa Provokatif, dan Merugikan Prabowo, Gerindra : Kubu 01 Ketahuan Paniknya
Sementara Ketua Bawaslu Pandeglang, Ade Mulyadi tidak menampik telah melakukan pertemuan dengan RSB. Menurutnya, penurunan Baliho tersbebut untuk mencegah terjadinya konflik antara masing-masing pendukung, karena Baliho tersebut di anggap provokatif oleh Tim 02 Prabowo Subianto.
“Jadi begini, ada aduan ke kami dari Tim 02, mereka memprotes adanya Baliho tersebut, Kami khawatir terjadi konflik. Oleh karena itu, kami turunkan satu baliho, cuma memang ada Panwas Kecamatan yang menurunkan keduanya. Intinya Bawaslu lebih ke pencegahan awal sambil kita kaji secara aturan,” jelasnya.
Editor: Fariz Abdullah