Serang – Badko HMI Jabodetabek Banten yang akan mengikuti Aksi 22 Mei di KPU RI merasa ada upaya penghambatan terhadap pemberangkatan massa.
Indikasi penghambat muncul karena tak ada satu pun perusahan otobus yang mau membawa massa aksi. Tak hanya itu, massa aksi yang berangkat menggunakan kereta dan alat transportasi lainnya mengalami sweeping dan razia.
“Karena posisi PO bis diboikot, kereta disweeping, dan motor di razia. Kita siap longmarch jika itu diperlukan,” kata Wakil Sekretaris Umum Badko HMI Jabodetabek-Banten Aliga Abdillah kepada BantenHits.com melalui sambungan telpon, Rabu 22 Mei 2019.
Menurut Aliga, melihat respons pemerintah yang reaktif mengahadapi pengunjuk rasa, menunjukkan saat ini negara sedang genting, dan yang dibutuhkan negara saat ini adalah mahasiswa sebagai poros tengah.
“Kita siap dengan ratusan kader untuk ke Jakarta, jamnya (pemberangkatan) nanti ya,” terangnya.
Ia memastkkan kader Badko HMI se-Banten telah ada beberapa yang berangkat dihitung sejak hari Senin kemarin. Banyak pula dari mereka berangkat secara sukarela tanpa adanya instruksi dan atribut.
“Yang jelas sudah ada 138 kader HMI dari Banten di Jakarta, berangkat dari Senen, saya sedang berusaha menambah dan berusaha melipatgandakan,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana