Serang- Banten Indie Clothing atau BIC Kampung Ramadan 2019 yang diselenggarakan di Alun-alun Barat Kota Serang diklaim melibatkan 1000 orang pekerja tenaga lokal. Hal tersebut tentunya memberikan berkah tersendiri bagi sebagian warga Kota Serang.
Ketua PIC BIC, Iip Mualip mengungkapkan dari 100 brang yang menjadi peserta sedikitnya memperkerjakan 10 orang, mulai dari SPG, customer service hingga bagian pengangkutan.
“Itu baru pada brand-brand peserta yang ikut dalam BIC. Belum lagi kepanitiaan, booth kuliner yang jumlahnya hingga 50 booth dan berbagai pihak lain yang terlibat,” kata Iip kepada media, Sabtu 25 Mei 2019.
Iip mengklaim event tahunan tersebut memberikan berkah tersendiri bagi sebagian mahasiswa dan kawula muda lainnya. Ada sebanyak 70 brand lokal, secara otomatis pekerjanya orang lokal.
“Brand luar pun sebagian besar tenaga kerjanya dari Serang. Yang pasti SPG nya semuanya warga setempat,”ujarnya.
Saat ditanya berapa upah yang diterima SPG dan Customer Service dalam sekali event. Iip mengatakan angkanya bervariasi, dari mulai kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu per hari.
“Itu baru upah harian, belum lagi bonus produk dan bonus di akhir acara jika menembus target,” jelasnya.
Baca Juga: Dikunjungi 16 Ribu Pengunjung, Banten Indie Clothing Sukses Pecahkan Rekor
Sementara Pembina sekaligus Penasehat BIC, H Adam Adhary, bahwa multiplayer effect dari BIC memberikan dampak ekonomi positif di Kota Serang.
“Berbicara keterlibatan tenaga kerja, pastinya banyak yang terlibat. SPG, tim, kebersihan, tukang parkir dan lain-lain,” katanya.
Adam juga menjelaskan jika perputaran uang dalam event tersebut cukup besar, dengan jumlah kunjungan yang tdk kurang dari 15.000 orang setiap harinya.
“Jika satu brand rata-rata meraup omzet 10 juta, berarti sehari bisa mencapai Rp 1 miliar. Dan saya memprediksi lebih dari itu,”pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah