Pandeglang- Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Pandeglang, membuat embung desa tidak berfungsi secara maksimal. Padahal, pembangunan embung di harapkan dapat mengairi pesawahan ketika musim kemarau.
Dari data yang berhasil dihimpun Bantenhits, beberapa desa yang sudah memiliki embung mulai mengering, seperti Desa Tarumanagara, Desa Cigeulis, Kecamatan Cigeulis, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Desa Tegal Papak, Kecamatan Pageladan, dan Desa Sukawaris, Sumur Batu, Cikadongdong, Curug Ciung, Umbulan, Kecamatan Cikeusik.
Camat Cikeuik, Dani Ramdani mengakui jika embung desa tidak berfungsi secara maksimal. Dia mengungkapkan, dari 14 Desa yang ada di Cikeusik, 7 Desa diantaranya memiliki embung yang mulai mengering.
“Ada 7 Desa yang embungnya mulai mengering, daya simpan airnya kurang, dan penematan lokasinya tidak sesuai (Dekat mata air) tapi ada juga yang masih berfungsi,” kata Dani ketika dihubungi Bantenhits, Selasa, 2 Juli 2019.
Selain embung desa yang tidak berfungsi, Dani juga mengungkap saluran irigasi yang biasa mengairi pesawahan di Cikeusik tidak berfungsi maksimal, hal itu karena adanya pendangkalan tanggul Cibaliung.
“Irigasi juga mengering, tidak ada airnya. Ya karena ditanggul Cibaliungnya ada pendangkalan,” jelasnya.
Sementara Camat Panimbang, Suaedi Kurdiatna mengklaim embung di Kecamtan Panimbang hampir semuanya masih belum kering. Hanya saja, ada satu embung di Desa Tanjungjaya yang mengering.
“Cuma ada satu desa di Tanjungjaya itu sudah mengering. Tapi itu suka di bantu oleh jet pam (Mesin Pompa Air) diisi airnya,” ungkapnya.
Sementara Kepala DPMPD Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat tidak mengetahui secara keseluruhan berapa desa yang embungnya mengering.
“Di Kabupaten Pandeglang dari 326 Desa baru ada 150 Desa yang memiliki embung. Tapi saya tidak tau ada berapa embung yang mengering dan tidak berfungsi,” tambahnya.
Editor: Fariz Abdullah