Anak Tak Bisa Pulang dari Wamena, Orangtuanya di Kota Serang Hanya Mampu Berdoa

Date:

Satiman (61) dan Amisah (51), warga Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, mengaku hanya bisa pasrah saat anak dan cucunya terjebak di Wamena, Papua. (BantenHits.com/Mahyadi)

Serang – Satiman (61) dan Amisah (51) hanya bisa pasrah meski perasaan mereka sedih karena anaknya Resi Ardini bersama sang Nurhasanuddin terjebak di lokasi kerusuhan Wamena, Papua.

Ditemui di kediamannya di Lingkungan Dalung, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Satiman mengaku sangat khawatir dan hanya bisa berdoa buat anak, serta cucunya yang masih berada di Papua.

“Namanya juga orang tua pasti khawatir. Saya juga di sini hanya bisa berdoa. Kalau untuk bantu ongkos, keadaannya tidak punya, jadi hanya bisa berdoa untuk keselamatannya,” ucap Satiman kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Rabu 2 Oktober 2019.

Ia mengaku pertama kali mendapat kabar buruk kerusuhan Wamena dari sang anak langsunh melalui sambung telepon seluler beberapa hari lalu. Melalui telepon, Nurhasanuddin beserta keluarga ingin segera pulang karena kondisi di Papua tidak kondusif. Namun, sang ayah hanya bisa menyuruh anaknya bersabar.

“Sabar aja dulu, mengungsi ke tempat yang aman saja,” cerita Satiman saat berkomunikasi dengan anaknya. 

Namun, dirinya beserta keluarga sedikit lega mendengar kabar bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Serang maupun Pemprov Banten yang hendak membiayai bahkan menjemput anaknya.

“Semoga aja informasi bahwa pak gubernur dan wali kota yang mau membiayai dan menjemput itu benar. Saya berterima kasih banget atas bantuannya,” katanya. 

Ia berharap, anaknya segera bisa kembali ke Kota Serang dengan selamat.

“Anak saya ini sudah hampir 4 tahun di Papua, tapi sempet pulang sekali saat melahirkan anak pertamanya. Kalau bisa pulang, saya harap sih di Serang saja tidak usah kembali ke Papua,” tukasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related